Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kompasiana, Akademi Menulis Tanpa Eliminasi

27 Oktober 2019   21:37 Diperbarui: 27 Oktober 2019   21:44 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumbuh tanpa eliminasi (sumber: insight.exellent.co.id)

Eliminasi merupakan tahap seleksi, dimana peserta dinyatakan lanjut atau terpaksa berhenti dari suatu program. Tahapan ini menjadi momok bagi peserta. Adakah suatu program tanpa eliminasi? Program yang tidak mematahkan tunas-tunas meski lambat berkembang?

Kompasiana jawabannya. Kompasiana layaknya akademi menulis tanpa eliminasi. Bagaimana pendapat para sahabat Kompasiana?

Akademi menulis tanpa eliminasi

Sebagai orang awam dalam dunia kepenulisan, saya memandang Kompasiana layaknya akademi menulis. Bermula dari mengagumi karya tulisan yang beragam, mendecak tanya, dapatkah ikut bergabung belajar menumbuhkan hobi dan kebiasaan menulis?

Tersedia fitur mendaftar dengan tuntunannya. Asyiik serasa murid baru yang sah terdaftar. Merancang sendiri program orientasi murid baru dengan cara melongok-longok tulisan para anggota. Malu-malu berkomunikasi dengan penulisnya melalui kolom komentar.

Tidak akan pernah menulis kalau tidak mencoba. Menggunakan fitur mulai menulis, menyalin draf dari sediaan tulisan. Menekan tombol tayang atau publikasikan butuh perjuangan meredam keraguan.

Ternyata tidak semenakutkan yang dibayangkan. Tidak ada masa perploncoan. Meski pendatang baru tetap mendapat pelayanan ramah dari admin Kompasiana. Begitupun sambutan warga akademi kelas menulis Kompasiana.

Setiap artikel menjadi model pembelajaran. Ada kemasan tips, panduan dan semacamnya. Begitupun ragam penyajian layaknya mengikuti bengkel kepenulisan. Menyerap teori lanjut praktikkan.

Akademi menulis yang setiap pesertanya menempatkan diri sebagai pembelajar tiada henti. Kecepatan pembelajaran disetel sendiri. Ada yang melaju dengan begitu cepat. Ada yang memilih jalur sangat lambat.

Begitu sering terkagum mengamati pertumbuhan pohon menulis para sahabat. Bertumbuh dengan pesat, merimbun dengan karya serta aneka buah kemanfaatan yang dapat dipetik oleh pembacanya.

Uniknya, Kompasiana bak akademi menulis ini tidak menerapkan pola eliminasi. Setiap pribadi yang mau berlatih dan berkembang diizinkan tinggal tanpa batas waktu. Seandainya pola eliminasi diterapkan, pastinya saya sudah terpangkas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun