Saat disambati teruna kebun untuk bersama belajar menyusun esai ilmiah, sempat kelabakan. Biasanya hanya asal menulis tanpa memperhatikan kaidah ilmiah. Bersesantikan 'dalang tidak kurang akal, lah lakon mBilung (punakawan) bisa mabur alias terbang'. Ilmiah tidak melulu kegiatan laboratoris dan data angka namun pola berpikir sistematis. Semangat literasi melalui belajar menyusun esai perlu diapresiasi. Berikut trik sederhana yang digelar.
Pemanasan awal kebiasaan menulis
Sebagai pembuka dilakukan identifikasi awal tentang kebiasaan menulis oleh peserta. Seluruh peserta terbiasa menulis dan menanggapi status di aneka lini media sosial. Beberapa sudah memiliki akun dan pernah menulis di kompasiana untuk pemenuhan tugas pengajaran.
Diingatkan kembali betapa generasi muda sebagai agen perubahan sangat perlu membekali diri dengan kemampuan merakit ide. Pentingnya menulis sebagai sarana komunikasi ide. Bentuk esai cocok untuk berlatih menyampaikan ide/gagasan.
Baca juga: Tips Menulis Esai yang Kickass
Pengertian Esai
Berbekal gawai, peserta diminta mencari pengertian esai. Esai adalah [n] karangan prosa yg membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya (Kamus Bahasa Indonesia). Berdasarkan sumber lain, esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu.
Sebagai ekspresi opini, esai berisi pemikiran yang dipadu dengan pengalaman, observasi lapangan, cara pandang dan pergulatan batin si penulis tentang subyek yang ditulisnya. Sehingga semestinya setiap pribadi mampu memiliki opini atas subyek apapun yang menarik perhatiannya. Tinggal diperlengkai dengan ketrampilan merakitnya menjadi suatu gagasan tertulis.
Ciri-ciri esai opini ilmiah
Berdasarkan pengertian yang dirangkum, diidentifikasi ciri-ciri esai.
- Dikembangkan berdasarkan pandangan pribadi penulis esai. Sehingga opini bersifat personal diwarnai oleh pemahaman dan latar belakang penyusunnya.
- Umumnya penyusunan esai opini bertujuan membantu pembaca untuk memahami suatu karya atau masalah.
- Melengkapi artikel ilmiah yang baku kaidahnya, suatu esai opini ditulis dengan bahasa yang lebih santai mengalir.
- Tantangan dalam penulisan esai, penulis dituntut kreativitasnya tersendiri. Harus mampu mengungkapkan pemikiran pribadi secara intens/mendalam atas suatu masalah yang disajikan. Sekaligus tanpa bersikap kaku pada pembaca, yang berarti terbuka pada pemikiran yang berbeda. [Termasuk didalamnya penulisan artikel ini, karena keterbatasan pengetahuan penulis, sangat terbuka untuk berbagai masukan]
- Mengikuti kaidah metode ilmiah, sebuah esai ilmiah seyogyanya berisi argumen dan analisis yang jelas serta data-data yang akurat dan kredibel. Penyajiannya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
- Sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus enak dibaca.
Bersyukur Kompasiana menyajikan banyak sekali karya yang dapat dijadikan teladan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!