Berbicara tentang monolit, formasi geologi dengan wujud seperti gunung batu yang terdiri atas batuan tunggal yang masif, ingatan kita akan terarah ke Uluru atau Ayers Rock yang terdapat di Australia.Â
Indonesia juga memiliki monolit yang diperhitungkan dunia loh, namanya Bukit Kelam yang berada di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Indonesianforest maupun touropia, menuliskan bahwa Bukit Kelam termasuk jajaran 14 monolit kaliber dunia.
Bukit Kelam di Sintang, Kalimantan Barat
Bukit kelam merupakan landmark Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Masyarakat setempat menyebutnya bukit raya. Bukit Kelam merupakan salah satu di antara bukit unik di dunia. Keunikannya adalah bukit ini merupakan sebuah bukit yang murni terdiri dari segumpal batu raksasa, ada yang menyebut tumpukan batu tertinggi di Asia Tenggara.
Monolit dengan tebing granit nan terjal. Menjadi habitat bagi tanaman kantong semar. Sebagai contoh kantong semar jenis Nepenthes clipeata adalah tanaman endemik Bukit Kelam. Jenis ini termasuk IUCN red list, jenis yang paling terancam punah sehingga sangat dilindungi. Dengan Red List Category & Criteria: Critically Endangered A2ad ver 3.1.
Kawasan Wisata Bukit Kelam berada di wilayah Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang. Jarak Pontianak Ibu kota Propinsi Kalbar ke Sintang sekitar 395 km atau 8 jam bisa dicapai dengan bus DAMRI ataupun taksi. Juga tersedia penerbangan reguler Pontianak-Sintang.
Potensi alam yang layak saji sebagai tujuan obyek wisata nasional tentunya dengan kemasan paket cluster wisata lainnya di Sintang semisal wisata sungai Kapuas hulu, wisata rimba dan tak lupa wisata budayanya. Anugerah sekaligus tantangan PemKab Sintang tuk mengemasnya. Terkesan dengan kemasan paket 7D6N Mount Kelam Expedition Kalimantan.
Legenda Bukit Kelam
Seperti layaknya gunung di Indonesia bahkan dunia, bukit kelam juga tak lepas dari legenda yaitu legenda perseteruan antara Bujang Beji dengan Temenggung Marubai yang berebut kesejahteraan. Bujang Beji, penguasa Kapuas Hulu iri hati dengan tangkapan ikan yang kalah banyak dari Tumenggung Marubai dari sungai Melawai.
Rahasianya, Tumenggung Marubai melakukan tangkap pilih ikan di Melawai. Hanya yang berukuran besar yang ditangkap, yang masih kecil dikembalikan agar menjadi besar dan cadangan tangkapan antar generasi. Sedangkan strategi Bujang Beji, tangkap semua ukuran ikan, sehingga makin lama populasinya menurun.
Menggunakan aksi kekuatan, Bujang Beji mengangkat batu besar hendak menutup aliran sungai Melawi. Tiada perbuatan yang tersembunyi, jajaran bidadari cantik Kahyangan mentertawainya.Â
Marahlah Bujang Beji, batu besar yang dibawanya bluukk terjatuh. Upaya mengangkat batupun sia-sia, seolah sang batu terhisap oleh muka bumi dan teronggoklah gunung batu yang kini bernama Bukit Kelam.
Selalu suka dengan nilai pengetahuan yang menjadi kearifan lokal dari suatu cerita rakyat. Penyampaian pesan pemeliharaan lingkungan akuatik sungai melalui keseimbangan populasi. Berebut kue eh ikan lambang kesejahteraan antar penguasa. Niat jahat ditertawakan oleh kebaikan.
Tak hanya kisah legenda, keberadaan Bukit Kelam juga dikaitkan dengan jatuhnya meteor jutaan tahun silam. Menyatunya komponen alam angkasa dengan alam bumi. Apapun itu kisahnya keberadaan Bukit Kelam adalah bagian anugerah bagi masyarakat Sintang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H