Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Eksotisme Savana dan Ancaman Invasi Akasia di Taman Nasional Baluran

28 April 2018   22:22 Diperbarui: 29 April 2018   16:10 3135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di savana Bekol berlatar G. Raung (dok pri)

Beliau menyoal tentang pentingnya memangkas akasia untuk keseimbangan alam di savana Bekol TN Baluran. Laiknya ekosistem savana yang rentan terbakar, pada tahun 1960 dilakukan penanaman A. nilotica dengan tujuan sebagai sekat bakar. Tak dinyana tumbuhan ini sangat cepat berkembang biak, bijinya tersebar bersama feces satwa yang memakannya.

Pada gilirannya akasia ini menjadi kompetitor terhadap pertumbuhan herba dalam savana, yang menjadi pakan satwa. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengubah keseimbangan, apa jadinya kalau akasia mendominasi savana, akan hilang kekhasan savana Bekol sebagai penciri TN Baluran.

Bukan saatnya menyalahkan introduksi akasia di masa lampau, saatnya menata keseimbangan flora dan faunanya. Doktor Suhadi menyarankan pemangkasan akasia sekali setahun agar tidak terlalu menaungi savana dan penebangan pohon yang berumur 5 tahun ke atas.

Cara ini melengkapi bacaan lain yang melibatkan pencabutan tanaman akasia saat belum terlalu besar dan mengolesi pangkal batang pasca penebangan dengan herbisida agar akasia tidak tumbuh lagi. Mari bersama mendukung aneka upaya penataan keseimbangan flora fauna agar eksotisme savana penciri TN Baluran tetap terjaga lestari.

Catatan: kunjungan kami berlangsung bukan pada hari libur dan sore hari, sehingga cukup terasa santai untuk menikmati atraksi satwa secara natural di habitatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun