Mengisi waktu menunggu keberangkatan penerbangan dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, saya mengamati batik yang dipajang di gerai cindera mata. Menarik sekali selain kain khas oleh-oleh Manado, Minahasa Bumi Nyiur Melambai yaitu bordir kerawang dan kain bentenan terdapat batik dengan motif flora (Rerouwan) dan fauna (Resouan) yang menarik. Keunggulan fauna flora, potensi alam unggulan dan andalan Sulawesi Utara yang dituangkan dalam selembar kain batik
Fauna Identitas Sulawesi Utara
Bumi Nyiur Melambai
Minahasa melambung dengan kopra, penganan khas klapertart berbahan kelapa muda dan kenari yang lezat. Potensi lokal yang kaya dengan kearifan lokal betapa setiap bagian tanaman kelapa bernilai tinggi. Banyak peristiwa dalam kehidupan manusia lekat dengan simbol cengkir (kelapa sangat muda) dan janur (daun muda kelapa). Sebagai penghargaan dan pengharapan masyarakat Sulawesi Utara atas kelapa maka disematkannya dalam motif batik.
Ketika Cengkih Berbunga
Berdasarkan Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Cengkih 2014 - 2016, pada tahun 2014 Sulawesi Utara memiliki 74.900 ha kebun cengkih yang terdiri dari 19.700 ha kebun tanaman belum menghasilkan, 48.378 ha kebun produktif dan 6.822 ha kebun rusak dengan total produksi 8.318 ton. Produktivitasnya mencapai 172 kg/ha jauh lebih rendah dari produktivitas nasional yang 392 Kg/ha bahkan dari wilayah Sulawesi yang mencapai 380 Kg/ha. Tanaman cengkih ini menjadi tumpuan kehidupan 72.066 petani.
Tentunya dibutuhkan tekad, kerja keras dan kerja sama dari banyak pihak untuk meningkatkan produktivitas komoditas cengkih ini. Batik dengan elemen bunga cengkih cantik ini kiranya menjadi sesanti, penyemangat bersama agar masa kejayaan cengkih menghampiri Bumi Nyiur Melambai
Pala Rempah Prestisius
Berdasarkan Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Pala 2015 - 2017, pada tahun 2015 Sulawesi Utara memiliki 19.374 ha (8.712 ha produktif) kebun pala seluruhnya berupa perkebunan rakyat, dengan total produksi 4 .321 ton. Produktivitasnya mencapai 496 kg/ha melebihi produktivitas nasional yang 479 Kg/ha. Tanaman pala ini menjadi tumpuan kehidupan 25.953 petani.
Masyarakat Minahasa mematrikan kehangatan pala rempah prestisius ini dalam salah satu elemen batiknya. Kiranya pala tetap menjadi prestasi dan prestise subsektor perkebunan dan elemen kesejahteraan bumi Minahasa.