Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

4 Teori Konspirasi Populer yang Menjadi Salah Satu Penyebab Lonjakan Gelombang 2 Covid-19 di Indonesia

7 Juli 2021   11:49 Diperbarui: 7 Juli 2021   12:05 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori Konspirasi (sumber : registerdguard.com)

Setahun yang lalu covid masih terasa jauh dari lingkungan kita, maka tak heran ada yang menganggap bahwa ini hanya cerita. Tapi hari ini, orang yang kita kenal sudah ada yang terkena bahkan sudah ada yang meninggal karenanya. Kira-kira kenapa dan ada apa sehingga covid melonjak terlebih dengan ada varian delta. Berikut 4 konspirasi yang menyesatkan yang menurut  penulis menjadi salah satu diantara penyebab gelombang 2 di Indonesia :

 

Teori Konspirasi bahwa covid hanya berita karangan

Saya cukup menyesalkan terhadap beberapa influencer yang menganggap dan mempromosikan bahwa covid adalah hoax media. Para influencer ini punya banyak follower, beberapa yang saya lihat di Instagram dan di tiktok. Mungkin tidak masalah ya.. kalau cukup untuk dirinya sendiri dan ketika keluar melaksanakan protokol kesehatan. Namun karena disebarkan dan dipercaya serta diikuti oleh pengikutnya ini yang kemudian jadi masalah yaitu orang jadi menyepelekan prokes.

Masalahnya juga mereka memberikan argumen yang seolah logis padahal analisanya pincang. Misal yang saya tonton dari tiktok, membandingkan data antara pelaporan statistik antara data Indonesia dan Cina. Dalam analisanya, di tiktok menunjukkan grafik testing swab antigen Indonesia yang sempat naik lalu turun sedikit. Kemudian dia buka data grafik Cina yang kecenderungannya stagnan dan menurun. Menurutnya, karena Cina tidak perlu melaporkan ke WHO, dengan kata lain covid adalah penyakit akibat test swab. Kalau tidak swab jadi tidak kena covid. Semudah itu menyimpulkan.

 Padahal Cina menerapkan teknologi alat tracing yang terkoneksi dengan aplikasi HP dan satgas covid setempat sehingga terpantau penularannya. Dengan dasar tersebut, testing  swab yang dilakukan jauh lebih  efektif dan efisien tidak acak seperti di Indonesia. Metode ini juga yang diterapkan di Singapura, sehingga Singapura sekarang percaya diri dengan new normalnya dan Cina sudah tidak terdengar lagi beritanya seperti pada tahun 2019 akhir.

Pertanyaan selanjutnya pada para influencer ini, lalu kalau covid bohong, masa iya orang-orang di India pada pakai tabung oksigen cuma acting, mayat mengambang di sungai gangga cuma pura-pura.? Bagaimana peningkatan aktivitas gali kubur di Jawa Barat dari yang sebelum lebaran 10 liang per hari , setelah lebaran jadi meningkat 30-40 jenazah perhari? Apakah para influencer ini bisa menjelaskan?

Penjelasan mengapa di Cina terutama di Wuhan, bisa cepat diatasi ya karena memiliki persamaan tujuan yaitu segera lepas dari cengkeraman covid ini. Belajar dari wawancara Kompas dengan Duta Besar di Singapura baru-baru ini, tentu saja Cina lebih dulu menerapkannya yaitu disipilin, digital tracing, swab testing dan aturan yang tegas.

Disiplin, dalam arti orang pada nurut dengan pemerintah melakukan prokes. Digital tracing yang terhubung langsung dengan handphone yang membuat pememrintah tahu kapan kontak erat seorang dengan pasien covid sehingga bisa diputus rantai penyebarannya yang ditindaklanjuti dengan swab testing. Sedangkan aturan yang tegas adalah bagaimana orang yang telah diketahui kontak erat dengan pembawa covid harus mau tidak mau bersedia isolasi mandiri, tidak kelayapan kesana-kemari seperti masyarakat RI. Aturan ini juga termasuk pada perjalanan dari dan keluar negeri yang ketat dengan menunjukkan sertifikat vaksin atau test, isolasi, tentu saja jauh dari KKN oknum birokrasi bandara setempat.

Teori Konspirasi bahwa vaksinasi membuat virus bermutasi

Jika teori konspirasi yang pertama membuat masyarakat menjadi abai, teori konspirasi yang ini dan poin  berikutnya membuat masyarakat menjadi paranoid atau khawatir. Padahal mutasi dalam virologi adalah suatu keniscayaan. Terlepas apakah orang yang dijangkiti sudak vaksin atau belum, sudah kodratnya makhluk hidup hidup beradaptasi dan membentuk varian baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun