Alkisah seorang miskin sebut saja Bejo yang pekerjaannya sebagi tukang becak di kota Semarang. Berhubung sudah bosan miskin, si Bejo selalu menyisihkan penghasilan jerih payah pekerjaannya untuk berjudi togel Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) dengan harapan kalau menang bisa mengangkat derajatnya dari hidup miskin menjadi kaya. Namun bertahun-tahun rutin melakukan hal tersebut nyatanya keadaan hidupnya tidak berubah.
Hingga suatu hari dia berinisiatif untuk tanya orang "pintar" agar memberi 4 digit  nomor yang jitu agar dia bisa menjadi jutawan. Anehnya jika kebanyakan orang pergi ke dukun, dia malah pergi ke Kiyai. Lebih unik lagi, Kiyainyapun menyanggupi asal dengan syarat. "Apa itu syaratnya Kiyai?" tanya Bejo. Sang Kiyai menjawab " Jika nanti nomor kupon yang aku berikan ke kamu jitu, uang yang kamu dapatkan dari nomor yang kamu pasang bawa kepadaku dulu sebelum kamu bawa ke rumah.Tenang saja, aku tidak akan meminta sepeserpun" Dalam hati Bejo, gampang sekali syaratnya.Kemudia dia menjawab "Baik Kiyai, saya akan sanggupi syarat Kiyai."
Seminggu kemudian Bejo datang menepati janji ke rumah Sang Kiyai membawa uang hasil kemenangannya senilai 100 juta rupiah. Dengan hati gembira dia melaporkan dan menunjukkan uang tersebut kepada Kiyai. " Lihat kiyai, sesuai janji saya. Saya datang dengan membawa uang hasil kemenangan SDSB. "Baik, coba sini aku lihat!" Timpal Sang Kiyai. Setelah yakin melihat uang itu 100 juta dan belum berkurang sedikitpun, Sang Kiyai malah masuk kamar mengambil kain putih seperti kafan untuk orang meninggal. Lalu Sang Kiyai duduk dan menghadap Bejo "Kamu yakin uang ini akan kamu bawa pulang untuk nafkah anak-istrimu?" "Oh, jelas yakin dong Kiyai.. Ini uang pansti akan langsung mengubah kehidupan saya" Jawab Bejo dengan optimis.
"Baiklah, kalau begitu aku tunjukkan sesuatu padamu." Kata Kiyai. Dibukalah kain putih tadi digelar diatas meja lalu ditaruhlah uang-uang tadi diatas gelaran kain. Setelah semua uang muat, ujung-ujung kain tersebut disatukan hingga uang yang didalam sudah tak kelihatan. Kedua tangannya menggenggap bagian atas sambil merapal doa yang tidak terdengar jelas oleh Bejo. Pelan-pelan sambil terus merapal doa, tangan kiri masih diatas namun tangannya memeras kain kebawah seperti cara menyaring ampas kedelai untuk dijadikan tahu.
Kemudian suatu hal diluar nalar terjadi, layaknya menyaring sari kedelai, cairan keluar dari serat-serat kain. Tentu bukan sari kedelai yang keluar melainkan cairan merah dan kuning yang jika disaksikan secara seksama adalah darah dan nanah. Merasa heran dan jijik bertanya "apa ini Pak Kiyai?" Â Kemudian dijawab "Seperti yang kamu lihat. Ini adalah nanah dan darah yang jika kamu berikan nafkah pada keluargamu hanya akan menjadi penyakit, bala dan musibah. Masih mau kamu memberikan nafkah pada keluargamu dari hasil uang haram?"
Seketika Bejo langsung tersungkur mendengar kata-kata Kiyai dan bersujud sambil beristifar. Menyadari dosa-dosanya selama ini sebagai penjudi togel part time dilar pekerjaan utamanya. Angan-angannya menjadi kaya secara instan nyatanya malah bisa membawa dia dan keluarganya celaka karena menempuh jalan yang haram yaitu berjudi. Sambil menangis dia janji untuk bertobat dan tidak mengulanginya lagi.
Dengan bijaksana lalu Sang Kiyai memberi nasihat. Janganlah jadi orang tamak, jika kamu ditakdirkan miskin, ya berarti itu ujian hidupmu. JIka ingin mengubah hidupmu menjadi lebih baik maka lakukan dengan cara yang baik bukan jalan pintas yang dibenci Allah dan jelas-jelas dilarang oleh Quran. Didunia ini tidak sebatas apa yang tampak atau material atau fisik saja. Ada hal lain yang melampaui materi dan fisik yang umum disebut metafisika atau hakikat. Tak terkecuali dengan harta. Niat, cara, sumber dan pemanfaatan jika tidak diperhatikan dapat menjadi syubhat bahkan haram yang bila dikonsumsi bukan hanya membawa penyakit namun juga bencana.
Wallahua'lam bisshowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H