Belahan bumi Selatan paling telat menerima Impor virus corona, termasuk Indonesia. Kenapa? Salah satu nya karena beberapa virus sudah terpapar matahari, selain itu juga Imunitas kita sendiri. Secara genetis, penduduk iklim tropis sudah mewarisi genetik dari nenek moyang yang telah mampu bertahan hidup dari penyakit tropis yang lebih berbahaya dari corona seperti demam berdarah, typhus, malaria, tbc, kaki gajah dan sebagai nya. Apa lagi di Afrika yang lebih ganas yaitu ebola, meningitis, dsb.Â
Selain itu juga, makanan belahan dunia Selatan karena 'terbelakang' jd jarang makan makanan berpengawet alias lebih organik. Ini juga mendukung Imunitas yang kuat.Â
System sanitasi yang jorok dimana sering banjir bercampur sampah juga menjadi factor daya dukung Imunitas. Orang gila jorok tapi tidak pernah sakit kan? Karena bakteri dalam tubuhnya melakukan adaptasi sehingga netral dan berefek pada Imunitas. Ya, selain karena ga bakal kena gangguan psikosomatis karena gangguan jiwanya, hehe.Â
Itulah analisa saya tentang keistimewaan belahan dunia Selatan yang selama ini mendapat stereotype buruk dari belahan dunia utara. Dianggap terbelakang, ekonomi lemah, tapi paling kuat menghadang virus. Mungkin penghamba kemajuan ini lupa bahwa bumi lebih menyukai orang-orang yang hidup sederhana. Yang tidak merusak alam bertopeng kemajuan.Â
Bukankah sebenarnya mereka berhutang terhadap ketidakmajuan belahan bumi Selatan yg paling sedikit memberi polusi pada atmosfir bumi? Manusia2 yang lebih mengutamakan relijusitas yaitu hubungannya dengan Tuhan drpd manusia yang mengutamakan materialitas yaitu hubungannya dengan benda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H