di jalan pulang, kami bertemu penyendiri itu duduk seperti batu yang menyesap sebatang candu mungkin ia penyair yang ditinggal kata atau gembala yang kehilangan rindu kami hanya mengira-ira, apakah yang mungkin di kepalanya mungkin sejumlah sajak kering dengan laut dihiasi cakrawala tanpa gerimis, tanpa bianglala dengan bunyi-bunyi getir yang tidak seirama di jalan pulang, kami menegurnya matanya kecil seperti isi buah delima kusam dan dihinggapi kelelawar yang menyepi pada kelelawar itu kami tanyakan, siapakah yang kamu hinggapi?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI