di jalan pulang, kami bertemu penyendiri itu duduk seperti batu yang menyesap sebatang candu mungkin ia penyair yang ditinggal kata atau gembala yang kehilangan rindu kami hanya mengira-ira, apakah yang mungkin di kepalanya mungkin sejumlah sajak kering dengan laut dihiasi cakrawala tanpa gerimis, tanpa bianglala dengan bunyi-bunyi getir yang tidak seirama di jalan pulang, kami menegurnya matanya kecil seperti isi buah delima kusam dan dihinggapi kelelawar yang menyepi pada kelelawar itu kami tanyakan, siapakah yang kamu hinggapi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H