Mohon tunggu...
Taufikul
Taufikul Mohon Tunggu... Editor - www.receh.in

blogger www.receh.in

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelelawar di Mata Penyendiri

24 Januari 2011   11:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di jalan pulang, kami bertemu penyendiri itu duduk seperti batu yang menyesap sebatang candu mungkin ia penyair yang ditinggal kata atau gembala yang kehilangan rindu kami hanya mengira-ira, apakah yang mungkin di kepalanya mungkin sejumlah sajak kering dengan laut dihiasi cakrawala tanpa gerimis, tanpa bianglala dengan bunyi-bunyi getir yang tidak seirama di jalan pulang, kami menegurnya matanya kecil seperti isi buah delima kusam dan dihinggapi kelelawar yang menyepi pada kelelawar itu kami tanyakan, siapakah yang kamu hinggapi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun