Setelah mengundurkan diri dari jabatan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Anggito tampaknya semakin populer. Kompasiana sendiri pernah mengundangnya dalam acara Kompasiana MODIS (Monthly Discusson). Ia juga sering dimintai pendapat seputar kebijakan fiskal dan moneter pemerintah. Dalam isu terbaru tentang redenominasi rupiah, suara Anggito pun nyaring terdengar. Ia sendiri menaggapi positif wacana itu.
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO. Kompas.com
Nah, memanfaatkan popularitas Anggito, sebuah produk jamu herbal menggandengnya menjadi bintang iklan. Menurut Bisnis.com, iklan yang dibintangi Anggito segera diluncurkan. Iklan itu mendeskripsikan keseharian Anggito Abimanyu yang menggemari basket, menyukai dan mengembangkan musik etnis, membina marching band, menjadi dosen, dan sebagainya.
Selama ini, setelah pengunduran dirinya dan kembali mengajar di UGM, Anggito memang cukup terdengar suranya di media massa. Cukup mudah bagi orang seperti Anggito untuk menarik perhatian pewarta. Selain "kisah" masa lalunya itu, kompetensinya juga sudah diakui publik. Sehingga, masyarakat cukup mudah menerima apa yang disampaikannya sebagai semacam "kebenaran". Semacam, loh.
Dan, ketenaran ini pula yang tampaknya tak disia-siakan industri.
Nanti, dia mau ngomong gimana ya di dalam iklan?
"Orang pinter, tolak direndahkan." atau
"Bablas jabatene...."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H