Mohon tunggu...
Novriyanti Nov
Novriyanti Nov Mohon Tunggu... Dosen - Kadang ngajar, kadang masak, kadang momong

Menulis tanpa tekanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modernitas Orang Tua Pengaruhi Laku dan Dunia Anak

1 September 2013   09:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:32 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para orang tua zaman kini begitu bangga memperkenalkan barang mewah kepada anaknya. Sebenarnya kasihan sekali, sebab anak-anak menikmati mainan mereka hanya dari genggaman tangan seperti handphone, tablet, atau notebook. Sangat jarang kita temukan anak-anak generasi sekarang (bukan hanya 2 tahun terakhir, bahkan sejak dimulainya reformasi) yang memiliki banyak kenangan dengan teman-temannya.

Kenangan seperti bermain petak umpet, tembak-tembakan dengan getah pisang, main mobil-mobilan dari pelepah pinang, berenang di sungai, memancing, mengenali ternak, dan sebagainya tidak banyak dimiliki anak-anak sekarang. Interaksi dengan barang mewah yang seharusnya hanya diakses oleh orang dewasa tersebut pula mampu melemahkan interaksi sosial. Anak akan cenderung pemalu atau bahkan menjadi sangat agresif tak terkendali.

Ketika sibuk di kantor, sah-sah saja menitipkan anak ke taman bermain. Bahkan, konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebenarnya cukup bagus sebagai stimulan agar anak dapat berinteraksi sosial dengan baik. Hanya saja terkadang tidak sedikit PAUD yang begitu banyak menjejali anak dengan kegiatan belajar mengajar. Masa-masa 7 tahun pertama ialah masa anak bermain dan mengenali sosialnya. Sebaiknya biarkan anak bermain di luar rumah agar kreativitasnya terlatih.

Cara lainnya ialah dengan sering mengajak anak bermain ke rumah saudara yang masih memiliki udara segar. Cari lokasi yang sekiranya masih dapat dipelajari anak sambil bermain. Back to nature pastinya. Hiasi halaman rumah dengan rumput teki atau rumput hias lain. Penuhi dengan berbagai macam makhluk hidup. Ajarkan mereka mengenal dan menyayangi binatang. Jangan dulu kenalkan mereka dengan barang-barang yang biasa dipegang ayah dan ibunya. Jauhkan anak ketika anda bekerja di depan komputer, berinteraksi lama dengan tablet/smartphone anda. Hal ini dilakukan agar anak tidak mengalami perilaku seperti yang telah dijelaskan di atas. Selamat mencoba :).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun