Mohon tunggu...
Novrita Financial Planner
Novrita Financial Planner Mohon Tunggu... Lainnya - Finance Director at PT Kelsey Indonesia

Perempuan biasa yang profesi utama nya adalah sebagai ibu rumahtangga dengan seorang putri yang sudah beranjak dewasa. Sekaligus juga sebagai INDEPENDENT FINANCIAL PLANNER....\r\nSuka menulis dan berharap apa yang sudah di-share bisa bermanfaat bagi orang lain.\r\n \r\n\r\nNovrita Savitri, SSi, MM, CFP...... find me at my FB : Novri Cfp or follow my twitter @Novri_ta\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Mensiasati Kenaikan Harga BBM non Subsidi

4 April 2012   05:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:03 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13335174961147527813

Demo menolak kenaikan BBM yang kemarin-kemarin marak dan terjadi hampir di seluruh Indonesia, terjawab sudah dengan adanya penundaan hal tersebut. Ya BBM bersubsidi tidak jadi dinaikkan harganya per 1 April 2012. Dengan begitu bagi yang mengkonsumsi BBM bersubsidi adanya keputusan ini bisa sedikit lega.... namun hal tersebut tidak menurunkan harga-harga kebutuhan di pasaran yang sudah terlanjur merangkak naik. Harga barang yang terlanjur naik tidak juga spontan turun begitu keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi ditunda.

Bagi pemakai BBM non subsidi, sebetulnya kenaikan harga besin premium tidak terlalu berpengaruh. Karena toh selama ini mereka sudah terbiasa dengan flutuaksi harga BBM. Hanya saja harga BBM non subsidi per 1 April 2012 malah melonjak. Harga Pertamax yang semula Rp.9.550,- menjadi Rp.10.200,- dan Pertamax Plus dari Rp.9.850,- menjadi Rp.10.350,-. Berasa sekali euy..... Kebetulan saya sendiri juga pengguna pertamax.

Rasanya kok sudah sadar diri menggunakan pertamax dan tidak membebanipemerintah dengan subsidi, tapi kok malah kena ‘gepuk’, he he..... Jadi kena imbas langsung nih... Tapi mau – tidak mau, tetap harus diterima. Dan kita harus pintar untuk cari jalan mengakali hal ini.

Di sini saya ingin berbagi tentang apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengurangi beban kenaikan harga BBM ini :

1.Cari info tentang kartu kredit/kartu debit yang memberikan cashback untuk pembelanjaan BBM atau belanja apa pun.

Ada beberapa kartu kredit yang memberikan fasilitas cashback ke tagihan di periode berikutnya bagi nasabahnya. Kartu kredit yang saya miliki memberikan fasilitas tersebut. Dengan pembelanjaan di SPBU tertentu untuk BBM non subsidi sejumlah minimal Rp.250.000,-, cashback-nya adalah Rp.40.000,- (5 lliter gratis dengan ketentuan Rp.8.000,- per liter) yang akan diberikan sebagai pengurang jumlah tagihan kartu kredit, dan maximum dalam sebulan adalah 4x.

Atau ada juga kartu ATM dari sebuah Bank tertentu yang bisa memberikan cashback untuk setiap pembelanjaan minimal Rp.200.000,- dimana pun yang bisa menerima kartu dengan logo Master Card. Tentunya dengan syarat dan ketentuan tertentu yang diberlakukan oleh Bank tersebut.

Hal ini sedikitnya sudah mengurangi pengeluaran kita.

2.Gunakan kendaraan yang konsumsi BBM nya irit.

Untuk mobil yang menyedot BBM banyak atau boros bensin, sebaiknya jarang-jarang saja digunakan. Kalau memang mobil yang ada atau yang dimiliki hanya yang memang boros, ya... sebaiknya diperhitungkan betul jika ingin digunakan. Pertimbangkan antara manfaat jika harus bawa mobil atau jika naik kendaraan umum. Contohnya, jika sekeluarga hendak bepergian dan tempatnya agak jauh, memang lebih efektif menggunakan mobil tersebut.

Bagi saya dan suami yang kebetulan sering sekali mobile, maka bagi salah satu dari kami yang jarak tempuhnya bakal lebih jauh, maka memilih untuk memakai mobil yang irit BBM.

3.Minimalkan Penggunaan Kendaraan Pribadi

Beralih ke moda transportasi umum daripada membawa mobil sendiri, terutama jika memang hanya satu tujuan saja. Untuk itu kita harus cari info lebih banyak tentang transportasi publik yang bisa menunjang aktifitas kita. Banyak feeder bus sekarang ini yang punya jadwal tertentu dari Bintaro,Cibubur, BSD, Bekasi dan lain-lain ke Jakarta dan sebaliknya. Kita bisa manfaatkan fasilitas ini, karena jika dibandingkan dengan harus membawa mobil sendiri tentunya biaya yang dikeluarkan juga lebih murah. Atau cari tahu tentang jadwal KRL.

4.Optimalkan Penggunaan Kendaraan Pribadi

Jika harus membawa mobil pribadi, maka sebaiknya digabung saja untuk yang punya tujuan sama. Misalnya ada beberapa teman yang memang tujuannya searah, mending diatur agar bisa berbarengan dalam satu mobil dan urunan untuk beli BBM-nya.

5.Atur Jadwal jika harus berkendara

Jika jadwal kita fleksibel, tentunya kita bisa atur agar pas ke sana kemari berkendara bisa memilih waktu yang lalu lintas-nya sedang tidak padat. Misal hindari bepergian yang bersamaan dengan waktu orang berangkat ke kantor atau sekolah, dan hindari saat padat waktu pulang kantor.

6.Usahakan untuk melakukan beberap aktifitas di area yang berdekatan

Jika beraktifitas atau melakukan appointment dengan orang, usahakan untuk melakukannya di area yang berdekatan dan pada jam yang berurutan. Misal, jika hari ini ada janji untuk bertemu klien di mall X, maka coba diatur agar bisa sekalian dilakukan beberapa aktifitas lain yang lokasinya di sekitar situ atau searah. Hindari aktifitas dalam sehari itu misal dari Kelapa Gading terus harus ke Bogor dan selanjutnya ke Pondok Indah. Efektifkan jadwal dengan mengatur misal hari itu buat janji di kawasan Sudirman, lalu ke Blok M dan setelah itu ke Pondok Indah. Dengan demikian maka tidak harus menempuh jarak yang jauh dari satu lokasi ke lokasi yang lain yang bisa menghabiskan banyak BBM.

7.Sesuaikan Gaya Hidup

Pos Pengeluaran Transportasi yang didalamnya termasuk belanja BBM sudah pasti naik. Untuk itu Life style harus di-adjust... disesuaikan agar kita tetap merasa nyamanmeski kebutuhan makin naik sementara income belum bertambah. Jangan malu untuk mencoba transportasi umum. Jangan sungkan untuk menawarkan iuran membeli BBM jika memang sudah seharusnya.

Begitulah sekedar berbagi untuk mensiasati kenaikan harga BBM ini. Sebagai rakyat, kita kan tidak bisa mengubah kebijaksanaan yang sudah ditetapkan para pengelola negeri ini. Namun jika dirasa ada kebijaksanaan Pemerintah yang tidak bijaksana untuk kita, maka kita yang harus pandai-pandai berkelit agar tetap survive.

Novrita... ur Financial Planner... always be ur Friend

FB : Novrita Perencana Keuangan                                     Twitter : @Novri_ta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun