Mohon tunggu...
noviyanto aji
noviyanto aji Mohon Tunggu... karyawan swasta -

biasa ajalah...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Utak-atik “Penggerebekan” Arzetti

27 Oktober 2015   20:29 Diperbarui: 27 Oktober 2015   21:20 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus penggerebekan anggota DPR sekaligus artis Arzetti Bilbina bersama Dandim Sidoarjo benar-benar menampar wajah TNI. Benarkah?

Beberapa wartawan yang biasa ngepos di TNI bertanya-tanya, ini sebenarnya soal apa. Tidak biasanya TNI mengekspos kasus-kasus “sensitif” seperti ini. Apalagi selama ini TNI dikenal solid. Satu komando. Tentu, kasus ini bakal mencoreng citra TNI.

Bukan TNI saja, institusi lain juga tidak akan mengekspos kasus-kasus “sensitif” yang melibatkan anggotanya. Polri tentu akan melakukan demikian. KPK juga. Pun Kejaksaan.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa TNI begitu gamblang mengekspos kabar tersebut. Bukankah itu akan merugikan TNI sendiri. Lagipula, kalau memang ada oknum TNI berbuat salah, kan bisa diproses secara internal tanpa melibatkan media.

Kasus Arzetti bersama Dandim memang banyak mengundang pertanyaan. Utak atik saja, di balik kasus ini ada dugaan diboncengi kepentingan politik. Sama seperti yang menimpa Tri Rismaharini, calon Walikota Surabaya yang Jumat (23/10) lalu diisukan menjadi tersangka.

Dalam kasus ini, muatan politis sangat kentara. Pertama, Arzetti adalah anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil I (Surabaya-Sidoarjo) di mana saat ini Sidoarjo akan melaksanakan Pilkada Serentak 2015.

Ada kemungkinan kasus Arzetti ini terkait dengan Pilkada Serentak pada Desember mendatang. Kasus Arzetti bisa jadi sengaja dipolitisir pihak-pihak tertentu untuk merusak citra Bupati Petahana Saiful Illah yang notabene dari PKB, yang mencalonkan kembali sebagai orang nomor satu di Sidoarjo.

Utak atik lagi, ada pihak yang tidak ingin PKB kembali memimpin Sidoarjo. Seperti diketahui, di Sidoarjo ada kasus lumpur Lapindo yang sampai sekarang belum selesai. Ini tentu akan menjadi kekuatan bagi pihak tertentu–jika menjabat nanti–untuk mengambil alih kasus Lapindo. Atau, kalau memang benar, kasus Lapindo nantinya dijadikan “bom waktu” bagi bupati pemenang nantinya selain PKB.

Kembali ke Arzetti, saat ini yang bersangkutan telah membantah berulangkali bahwa pertemuan antara dirinya dan Dandim Sidoarjo tidak ada maksud tertentu, kecuali urusan anggaran pembangunan pondok pesantren milik Dandim Sidoarjo.

Namun demikian isu yang merebak, Arzetti dan Dandim Sidoarjo menjadi orang yang paling pantas dihujat. Keduanya digeneralisir menjadi “pecundang”. Bahkan mereka tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan duduk permasalahan. Atau, meski sudah berulangkali dijelaskan, keduanya tetap saja menjadi buruan media.

Tentu publik sangat suka dengan isu-isu yang demikian. Seperti diketahui, isu perselingkuhan menjadi konsumsi paling disenangi publik. Hanya yang perlu dicatat, di balik kasus Arzetti banyak muatan politis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun