Mohon tunggu...
NOVIYANTI PRIHATIN 121211083
NOVIYANTI PRIHATIN 121211083 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kampus Universitas Dian Nusantara

Mahasiswa Kampus Universitas Dian Nusantara Program Studi Akuntansi Mata Kuliah Akuntansi Forensik Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Proses Pembuktian dan Argumentasi Logika pada Bukti Dokumen Kecurangan

19 Juli 2024   21:48 Diperbarui: 19 Juli 2024   22:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEMBONGKAR KECURANGAN: PERAN PEMBUKTIAN DAN ARGUMENTASI LOGIKA DALAM ANALISIS DOKUMEN


Proses pembuktian suatu perkara melalui alat bukti surat meliputi pemanfaatan surat-surat tertulis sebagai alat bukti dalam suatu persidangan atau proses hukum untuk mendukung tuntutan atau penegasan yang dibuat oleh salah satu pihak. 

Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa surat, kontrak, laporan keuangan, faktur, catatan transaksi, atau dokumen lain yang berisi informasi relevan dengan kasus yang dihadapi. Bukti dokumenter sering kali tidak hanya memberikan informasi langsung yang jelas tentang suatu peristiwa atau kejadian, namun juga implikasi atau kesimpulan terkait fakta yang berkaitan dengan kasus tersebut. 

Selain itu, dokumentasi memiliki keunggulan dalam hal konsistensi dan kejelasan informasi. Dibandingkan dengan kesaksian lisan, yang rentan terhadap kesalahan ingatan atau penafsiran yang berbeda, dokumen sering kali memberikan catatan peristiwa yang jelas dan tak terbantahkan. Berbeda dengan pembuktian yang bersifat arbitrer, perjanjian atau kontrak tertulis, misalnya, dapat menyatakan hak dan kewajiban secara tegas. Hal ini membuat mereka lebih sulit untuk ditantang  

Bukti Dokumenter Sumber : kumparan.com
Bukti Dokumenter Sumber : kumparan.com

Bukti dokumenter bisa sangat efektif dalam memperkuat argumen, namun penting untuk diingat bahwa bukti tersebut mempunyai keterbatasan. Dokumen mungkin dimanipulasi atau mengandung kesalahan. Oleh karena itu, dalam prosedur pembuktian, keabsahan dan kebenaran dokumen tersebut harus diperiksa dengan cermat. 

Metode interdisipliner sering digunakan untuk membuktikan suatu kasus dengan menggunakan bukti dokumenter, di mana para profesional atau saksi ahli dapat menawarkan interpretasi teknis atau analisis terhadap dokumen yang disajikan. Hal ini menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dokumen-dokumen tersebut, yang mendukung argumen berdasarkan bukti dokumenter.

Bukti dokumenter dapat digunakan untuk membuktikan suatu kasus dalam beberapa cara, termasuk memperkuat argumen, mengungkap penipuan atau pelanggaran lainnya, menetapkan fakta dan jangka waktu, mematuhi persyaratan hukum, dan memberikan bukti yang tepat dan tidak memihak. Berbagai jenis bukti dokumenter yang umum, seperti surat, kontrak, dokumen keuangan, tanda terima pembayaran, dokumen identifikasi, catatan komunikasi, dokumen medis, dokumen pendidikan, bukti digital, dan dokumen peraturan, dapat digunakan untuk mendukung atau membuktikan suatu fakta atau klaim.

Fungsi Auditor dalam Pembuktian Kasus Berbasis Bukti Dokumenter

Bukti dokumenter adalah suatu metode pembuktian suatu perkara yang memerlukan keahlian dalam mengatur data tertulis dan memastikan bahwa bukti yang digunakan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kesimpulan suatu perkara. Bukti dokumenter harus dikumpulkan, diperiksa, dan dinilai oleh auditor untuk memenuhi persyaratan audit. Mereka bertugas mengumpulkan dokumentasi dari transaksi bisnis terkait, seperti kontrak, faktur, dan kwitansi, untuk mendukung akun keuangan suatu organisasi. 

Selain itu, auditor memverifikasi bahwa entitas mematuhi aturan, proses, dan regulasi yang berlaku. Mereka menilai apakah transaksi yang dilaporkan memenuhi standar audit yang berlaku dan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan menganalisis bukti dokumenter.

 

Bukti dokumenter membantu mengidentifikasi tren atau indikator penipuan, seperti pencucian uang, manipulasi laporan keuangan, atau penyalahgunaan dana, dan digunakan oleh auditor untuk mengungkap penipuan atau kelainan dalam operasi perusahaan. Bukti dokumenter yang dikumpulkan auditor sangat penting dalam memperkuat kesimpulan audit mereka dan menjamin bahwa opini audit yang mereka berikan adalah jujur dan didasarkan pada fakta. Dalam persidangan atau tindakan hukum yang memerlukan studi menyeluruh atas bukti yang diperoleh, auditor dapat dipanggil untuk memberikan kesaksian atau menyampaikan pendapat ahli berdasarkan bukti dokumenter yang mereka kumpulkan selama audit.

 

Sumber Dokumen

Dokumen yang relevan sering kali berada di berbagai tempat selama proses pengumpulan bukti dokumenter untuk mendukung suatu kasus, termasuk dari tersangka, pihak ketiga, dan korban kejahatan keuangan. Dokumen-dokumen ini sangat penting karena memberikan dasar bukti yang diperlukan untuk mendukung  

tuduhan dan memberikan kasus yang meyakinkan. Signifikansinya tidak dapat ditekankan.

Catatan dari Korban

Dokumen korban kejahatan keuangan sangat penting karena dokumen tersebut memberikan dokumentasi tertulis atas kejadian tersebut. Berbagai bukti transaksi keuangan, termasuk laporan bank, faktur, kuitansi, dan catatan transaksi, dapat disertakan dalam dokumen ini. Dokumen-dokumen ini sering kali menjadi sumber bukti awal bahwa kejahatan keuangan telah dilakukan.

Korban penipuan kartu kredit, misalnya, mungkin memperlihatkan laporan banknya yang memuat transaksi tidak sah. Catatan-catatan ini dapat menarik perhatian terhadap perbedaan antara transaksi yang jujur dan tidak jujur, sehingga memberikan kepada penyelidik kerangka waktu dan pola yang dapat sangat membantu. Selain itu, catatan komunikasi seperti email, SMS, atau surat yang memberikan rincian tentang tindakan penipuan mungkin ada di tangan korban. Misalnya, pengirim email dengan tautan phishing atau penawaran palsu dapat ditemukan.

Di era saat ini, bukti digital semakin penting. Tangkapan layar dari aktivitas yang meragukan, jejak digital seperti alamat IP, dan metadata dari gadget mungkin memberikan rincian penting tentang bagaimana kejahatan dilakukan dan siapa saja yang terlibat. Untuk membantu menciptakan gambaran lengkap tentang penipuan, korban juga dapat memberikan dokumentasi upaya mereka untuk mengatasi masalah tersebut, seperti korespondensi dengan bank, catatan layanan pelanggan, atau laporan kepada pihak berwenang.

Dokumen Pihak Ketiga

Dokumen dari pihak ketiga merupakan sumber bukti yang tidak berhubungan langsung dengan kejahatan atau pelakunya. Catatan-catatan ini dapat diperoleh dari sejumlah sumber, seperti spesialis forensik, organisasi detektif, saksi, atau orang lain yang memiliki data atau bukti terkait kasus tersebut. Pernyataan tertulis atau pernyataan dari para saksi dapat mendukung versi korban tentang kejadian tersebut[1]. Pernyataan-pernyataan ini mungkin penting untuk menentukan kronologi kejadian dan membenarkan tuduhan korban. Di sisi lain, spesialis forensik dapat memberikan laporan komprehensif mengenai rincian kejahatan, pemeriksaan laporan bank, aktivitas internet, atau bukti nyata untuk menentukan pelaku dan metode kejahatan. Pengetahuan mereka dapat memberikan bobot yang besar pada bukti yang digunakan di pengadilan.

 

Tim investigasi sering kali memiliki banyak sekali data yang mereka kumpulkan selama penyelidikan. Laporan audit keuangan, catatan telepon, dan rekaman keamanan dapat menjadi contohnya. Sebuah lembaga investigasi, misalnya, mungkin telah melacak transaksi uang yang meragukan dari waktu ke waktu dan menghasilkan dokumen menyeluruh yang merinci aktivitas tersangka. Selain itu, catatan yang relevan dengan kasus tersebut mungkin disimpan oleh pihak lain, seperti bank, penyedia layanan internet, atau organisasi keuangan. Ini dapat mencakup informasi akun, log komunikasi, log transaksi, atau bahkan laporan internal mengenai aktivitas yang meragukan.

 

Catatan dari Pelanggar

Jenis bukti yang paling langsung mungkin adalah dokumen langsung dari pelaku itu sendiri, yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam kejahatan atau upaya mereka untuk mengendalikan atau menyembunyikan konsekuensi kejahatan tersebut. Data tersebut dapat berupa laporan keuangan, riwayat transaksi, surat pribadi, dan lainnya.

Untuk melacak kekayaan mereka yang melanggar hukum, misalnya, pelaku kejahatan dapat menyimpan catatan yang cermat tentang semua tindakan penipuan yang mereka lakukan. Spreadsheet, buku besar, dan bahkan file digital yang disimpan di komputer atau perangkat penyimpanan dapat menjadi contohnya. Pertukaran email di antara para konspirator juga dapat mengungkapkan rencana dan  

taktik yang digunakan untuk melakukan kejahatan, membangun hubungan langsung antara individu yang terlibat dan perbuatan mereka.

Selain itu, pelaku sering kali berupaya menyembunyikan jejak kakinya. Hal ini dapat berupa pemalsuan identitas, pemalsuan dokumen, atau penggunaan operasi keuangan yang rumit untuk mencuci uang. Data keuangan harus diperiksa secara cermat oleh penyelidik untuk menemukan penyimpangan, pola aneh, atau anomali yang mengarah pada aktivitas penipuan. Forensik digital juga bisa menjadi sangat penting karena dapat mengungkap upaya penyembunyian bukti melalui metode termasuk memulihkan file yang terhapus, mengikuti jejak digital, dan memeriksa metadata.

Mengumpulkan Dokumen

Bukti dokumenter adalah suatu metode pembuktian suatu perkara yang memerlukan keahlian dalam mengatur data tertulis dan memastikan bahwa bukti yang digunakan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kesimpulan suatu perkara. Dokumen harus diidentifikasi, sumbernya harus dipastikan, harus dikumpulkan, kepatuhan dan keabsahannya harus dipastikan, harus diatur dan disimpan dengan aman, harus diperiksa dengan cermat, dan harus siap untuk dipresentasikan di pengadilan atau badan hukum lainnya. proses. Setiap dokumen perlu diperiksa keabsahannya, dipastikan memenuhi persyaratan hukum, serta disusun dan dipelihara dengan cermat untuk mencegah kehilangan atau kerusakan selama proses berlangsung.

Memberikan Bukti Dokumenter

Menemukan dan mengumpulkan dokumen-dokumen terkait, mengautentikasinya, memastikan relevansinya dengan kasus, dan menyajikannya dengan benar di pengadilan adalah bagian dari proses penyajian bukti dokumenter. Hal ini mencakup penyerahan dokumen ke pengadilan, memberikan salinannya kepada pihak lain, dan menjelaskan signifikansinya. Hakim, juri, atau otoritas terkait lainnya kemudian akan memeriksa dan menafsirkan surat-surat tersebut untuk mengambil keputusan terkait masalah tersebut. Bukti dokumenter yang asli dan relevan digunakan untuk mendukung fakta-fakta penting, yang mempengaruhi kesimpulan akhir pengadilan atau badan berwenang lainnya.

Kesulitan dan Keterbatasan Penggunaan Dokumen Sebagai Alat Bukti

Saat menggunakan dokumen sebagai bukti, sejumlah kesulitan dan keterbatasan akan muncul. Hal ini termasuk memastikan keaslian dokumen, mematuhi persyaratan hukum, memberikan informasi lengkap, menerjemahkan dokumen dalam berbagai bahasa secara akurat, melindungi privasi, memformat dokumen dengan benar, dan menyediakan dokumentasi yang diperlukan. Memverifikasi tanda tangan dan stempel resmi, berbicara dengan profesional hukum, memperoleh lebih banyak dokumentasi, mempekerjakan penerjemah resmi, mematuhi undang-undang privasi, memenuhi spesifikasi teknologi, dan melakukan pencarian menyeluruh untuk sumber bukti baru adalah beberapa cara untuk mengatasi kesulitan ini.

Contoh Metodologi: Jenis bukti dokumenter berikut ini dapat digunakan, misalnya, jika seorang manajer keuangan di suatu perusahaan dicurigai menggunakan penipuan akuntansi untuk mentransfer dana ke rekening pribadi: buku besar dan jurnal transaksi; bukti pembayaran, seperti cek dan transfer bank; kontrak atau perjanjian yang memerlukan verifikasi relevansi dan keasliannya; laporan keuangan yang tidak konsisten atau anomali; dan komunikasi internal, seperti email atau memo, yang mencatat permintaan atau instruksi yang menyimpang dari kebijakan atau prosedur standar.

Metode Pembuktian: Auditor dan tim investigasi mengumpulkan makalah ini dari berbagai sumber yang berkaitan dengan transaksi dan aktivitas keuangan yang meragukan. Mereka kemudian menelusuri bukti dengan memeriksa catatan untuk menemukan pola atau tren yang mencurigakan dan merekonstruksi aliran transaksi sebenarnya. Wawancara dengan individu terkait atau inspeksi lapangan akan dilakukan sesuai kebutuhan. Data yang dikumpulkan akan diperiksa secara cermat untuk membuat cerita atau kronologi kejadian, yang kemudian akan dipresentasikan di pengadilan untuk mendukung tuntutan atau pembelaan.

Bukti terbaik harus diserahkan dalam setiap kasus. Ungkapan "bukti terbaik" tidak berhubungan dengan bukti yang paling tepat untuk suatu tuntutan tertentu; sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa semua bukti yang diberikan untuk mendukung suatu klaim harus unik. Untuk menjamin bahwa putusan didasarkan pada fakta yang benar dan valid, penting untuk menjamin validitas, relevansi, dan keakuratan bukti dokumenter.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun