Mohon tunggu...
Belajar Menulis
Belajar Menulis Mohon Tunggu... Administrasi - a

Hanya sekedar coretan untuk memenuhi challenge di klub Jurnalistik kampus :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mitos-mitos di Masa Kecil yang Belum Terbukti Kebenarannya

14 April 2012   10:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1334400060586746811

Mitos biasanya sering kita dengar saat masih kecil, disela-sela larangan dan nasihat orang tua. Meskipun mitos juga bisa ditemui ketika kita sudah dewasa, namun mitos-mitos dimasa kecil tentunya lebih banyak dan lebih dipercaya karena sudah tertanam sejak dini. Ketika sudah dewasa ada yang tersadar akan ke-tidak-masuk-akal-an mitos-mitos masa kecil itu, namun tak jarang juga yang masih mempercayainya. Berikut adalah beberapa mitos masa kecil yang belum terbukti kebenarannya.

1.Foto bertiga

Jangan foto bertiga nanti yang tengah mati duluan, begitulah yang sering kita dengar dulu waktu kecil atau bahkan sampai sekarang. Padahal umur ada di tangan Tuhan, dan manusia tidak punya kuasa atas itu. Kalau seandainya mitos ini benar, buat yang ingin bunuh diri tidak perlu repot terjun dari tower atau menyiapkan tali untuk gantung diri. Cukup ambil kamera dan ajak dua teman berpose di sebelah kanan dan kiri, maka tinggal tunggu waktu saja dia bisa meninggalkan dunia.

2.Membuka payung di dalam rumah

Ketika membuka payung di dalam rumah, pasti ibu teriak-teriak untuk mencegahnya. Lagi-lagi dengan alasan umur. Membuka payung di dalam rumah bisa bikin mati cepet. Sudah kelihatan sekali ke-tidak-masuk-akal-annya bukan?

3.Berdiri di bibir pintu

Buat yang cewek biasanya sangat dilarang ketika berdiri di bibir pintu apalagi sambil makan. Katanya sih nanti orang yang melamar kembali dan tidak jadi melamar.

4.Makan brutu ayam

Makan brutu ayam bisa bikin pikun. Entah ini benar atau tidak, yang jelas sampai sekarang belum ada artikel yang memaparkan tentang pengaruh daging ayam pada bagian tertentu terhadap kinerja otak.

5.Hujan panas

Hujan panas itu ketika hujan tapi langit tidak mendung dan malah cerah. Ketika sedang hujan panas, biasanya anak-anak kecil dilarang main keluar karena katanya ada wewe gombel sedang beranak. Seandainya cerita ini benar entah sudah berapa anak wewe gombal yang dilahirkan kedunia mengingat hujan panas tidak cuma sekali terjadi.

6.Menyapu yang bersih

Saat menyapu lantai kita pasti diwanti-wanti untuk menyapu sebersih mungkin. Orangtua sering bilang kalau menyapu tidak bersih, nanti suami atau istri kita brewokan. Sampai sekarang, mitos inilah yang paling bikin saya ngakak, masalahnya antara debu yang kita sapu dan brewokan itu amat sangat jauh hubungannya.

7.Mudah geli

Mudah geli itu maksudnya sensitive sekali dan mudah geli ketika dikelitikin. Katanya kalau mudah geli nanti istri atau suaminya ganteng. Jadi agak heran juga sama para orangtua, masa sejak kecil udah dikenalin suami-istri gitu.

8.Tidur tengkurap dengan betis keatas (jawa: ager-ager)

Tidur tengkurap dengan kedua betis diangkat keatas di daerahku sering disebut ager-ager. Pasti banyak diantara kalian yang sering dimarahi karena berpose seperti ini, karena ager-ager itu sama saja dengan mendoakan orangtuanya cepat berpulang. Ohmen, lagi-lagi masalah umur.

9.Memukul benda-benda untuk menghasilkan bunyi (jawa : kelothekan)

Memukul benda-benda untuk menghasilkan bunyi ala drummer dalam bahasa jawa sering disebut kelothekan. Banyak orangtua yang melarang anaknya untuk berlaku demikian. Karena semakin sering sang anak kelothekan maka semakin banyak hutang yang dimiliki orangtuanya. Jadi gak kebayang berapa banyak hutang orangtua para drummer papan atas. Kasian ya mereka.

10.Menduduki bantal

Orangtua sering melarang anak-anaknya untuk menduduki bantal karena bisa menyebabkan bisulan. Entah apa hubungan bantal dengan bisulan, yang jelas sampai sekarang banyak yang masih mempercayai mitos ini.

Sebenarnya masih banyak lagi mitos-mitos yang sering kita dengar di masa kecil. (Tunggu saja di edisi selanjutnya ya ^_^). Mungkin sampai sekarang masih ada diantara pembaca yang masih mempercayai bahkan sayapun juga, karena memang sudah terbukti benar adanya. Mitos berhubungan langsung dengan kepercayaan masing-masing individu yang menjadi objek. Menurut mereka bila kita percaya maka akan terjadi jika tidak, niscaya tidak akan pernah terjadi. Inilah salah satu bukti indahnya kebudayaan Indonesia dengan berbagai kepercayaan yang unik. Kita patut berbangga sebagai warga Indonesia. :) (vun)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun