Mohon tunggu...
Novita T.F
Novita T.F Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Odong-Odong atau Becak Transportasi Khas di Alun-Alun

4 Oktober 2012   04:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:17 3201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Odong-odong begitu banyak orang menyebutnya. Tapi terkadang ada orang yang menyebutnya sebagai becak. Ada juga yang menyebutnya sepeda tandem Transportasi ini berbentuk seperti kereta kecil. Odong-odong atau becak merupakan kendaraan sejenis sepeda, tetapi odong-odong atau becak ini mempunyai roda tiga bahkan ada yang roda empat, odong-odong atau becak juga digunakan dengan cara dikayuh yang terdiri dari dua kayuhan sampai empat kayuhan dan mempunyai alat setir seperti sepeda pada umumya tetapi juga ada alat setirnya yang seperti mobil. Seperti kereta kecil, odong-odong atau becak dapat dinaiki 2-4 orang looh bahkan ada yang di isi lebih. Alat transportasi ini juga mempunyai rem yang ditempatkan di kaki tetapi ada juga yang di tangan. Adapun harga untuk membuat odong-odong atau becak ini berkisar Rp 4 juta sampai 9 juta per unit bahkan ada yang lebih tergantung tingkat kerumitan memasang lampunya.

Uniknya dari kendaraan ini dihiasi berbagai macam lampu-lampu hias yang menghiasi odong-odong atau becak tersebut. Sehingga tampak indah dan menarik. Namun dalam hal lampu hias, odong-odong atau becak ini mempunyai perbedaan ciri khas di setiap alun-alun contoh saja seperti di alun-alun kidul Yogyakarta lampu-lampu hias mengelilingi seluruh odong-odong terkadang ada yang membentuk boneka seperti doraemon, angry bird dan lain-lain juga ada yang bertulisan “yogyakarta” atau “jogja”. Ada ciri khas lagi dari odong-odong atau becak di alun-alun kidul Yogyakarta, penumpang dapat duduk di atas karena odong-odong atau becaknya ada yang tingkat. Odong-odong atau becak di alun-alun kidul juga ada beberapa yang memutarkan musik di odong-odong atau becaknya. Hampir sama seperti di alun-alun kidul Yogyakarta, di alun-alun kebumen juga lampu hias mengelilingi odong-odong atau becak namun lampu-lampu hias ini tidak membentuk boneka tetapi tulisan “kebumen” dan di dalam odong-odong tersebut di hiasi juga dengan boneka-boneka, namun odong-odong atau becak di alun-alun kebumen penumpang tidak bisa duduk di atas odong-odong atau becak tersebut karena tidak bertingkat. Selain itu ciri khas lain dari odong-odong atau di kota kebumen, kita dapat meminta di putarkan lagu sesuai keinginan kita. Sambil berkeliling alun-alun ditemani lagu favorit kita. Hampir semua odong-odong atau becak full dengan musik.

Sekitar tahun 2011 odong-odong atau becak mulai menjamur, dan sekarang odong-odong pun seperti transportasi khas yang ada di setiap alun-alun kota seperti alun-alun selatan, alun-alun kebumen, alun-alun kota solo, alun-alun kota purworejo, alun-alun kota wates dan masih banyak alun-alun lainnya. Transportasi ini merupakan alat transportasi yang di gunakan para pengunjung untuk memutari alun-alun sambil menikmati indahnya malam di alun-alun kota dengan mengayuh berramai-ramai.

1349326111127017406
1349326111127017406
Transportasi ini biasanya muncul ketika sore hari ketika pukul 17.00 sampai 24.00 WIB, para pemilik odong-odong atau becak berjejer di pinggir alun-alun menawarkan jasa transportasi ini. Banyak pengunjung yang datang memang berniat ke alun-alun hanya untuk bermain odong-odong atau becak hias ini. Apabila pengunjung tidak bisa mengendarai odong-odong atau becak sendiri, pengunjung dapat meminta tolong kepada sang pemilik odong-odong atau becak tersebut dan tidak dikenakan tarif.

Dengan ongkos sewa 10ribu hingga 20ribu per odong-odong atau becak, tapi tergantung tawar menawar juga sih anda dapat mengelilingi alun-alun dengan odong-odong atau becak yang dapat di isi 2-4 orang bahkan ada juga yang mengisi odong-odong atau becak tersebut lebih dari 4 orang. Asyik kan? Dapat menikmati indahnya alun-alun di malam hari beramai-ramai dengan mengayuh dengan odong-odong atau becak hias yang tarifnya relatif murah. Berminat? Datangin aja alun-alun di kota anda dengan keluarga, saudara, teman-teman anda. Pasti dijamin seru. Selamat mencoba….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun