Program KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang-lebih tepatnya LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)-sebagai bentuk realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.Â
Pandemi covid-19 bukanlah suatu alasan bagi LP2M untuk meniadakan program tersebut. Konsep baru KKM yang dicetuskan oleh LP2M melahirkan konsep yang lebih fleksibel karena berbasis dari rumah atau lebih dikenal dengan KKM-DR, sehingga mampu menjadi jawaban dari permasalahan yang ada.Â
Penghujung tahun 2021 hingga akhir Januari 2022, menjadi waktu yang dipilih LP2M dalam menyelenggarakan program KKM-DR. Antusias dan respon dari para mahasiswa sungguh luar biasa, mengingat ada sekitar 3.000 lebih pendaftar dalam program ini.Â
Dari ribuan pendaftar program KKM-DR, tentunya aliansi mahasiswa Trenggalek yang tergabung dalam nama "KKM-DR Fiks Trenggalek" atau kelompok kerja Trenggalek tidak absen untuk mengambil andil di dalamnya.Â
Meskipun memiliki latar belakang dari beragam program studi dan berasal dari berbagai wilayah kabupaten Trenggalek , tentunya tidak mematahkan semangat para anggotanya untuk menyalurkan ide-ide baru agar berdaya guna bagi masyarakat.
Desa Senden, kecamatan Kampak adalah daerah yang menjadi target dari program KKM-DR kelompok kerja Trenggalek. Alasan pemilihan tersebut yaitu adanya beberapa keunggulan desa Senden dibandingkan kandidat desa lainnya, salah satunya banyaknya unit UMKM yang tersebar di wilayah desa Senden. UMKM menjadi sasaran dari program KKM kelompok kerja Trenggalek, yang tentunya selaras dengan tema yang diusung KKM-DR 2021-2022, "Moderasi Beragama dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat".
Dari sekian banyaknya UMKM yang ada di desa Senden, kelompok kerja Trenggalek berkesempatan untuk menyambangi sekaligus belajar dari 6 jenis UMKM, yaitu kerupuk eyek (2 tempat), keripik singkong, pengasapan ikan, rengginang dan pembuatan reyeng.Â
Dari beberapa kali perbincangan, hampir semua pelaku UMKM mengaku kesulitan dalam memasarkan produknya mengingat besarnya dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian.Â
Salah satu dampaknya yaitu semakin merosotnya demand dari masyarakat yang menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas dari produk UMKM sehingga berimbas pada berkurangnya  profit yang diterima para pelaku UMKM.
Dengan adanya problematika tersebut, divisi ekonomi dan pengembangan desa dari kelompok kerja Trenggalek berinisitaif untuk menyusun program kerja berupa branding produk UMKM melalui media sosial. Media sosial yang digunakan yaitu instagram dengan username @desawisatasenden yang sebelumnya telah dibuat oleh divisi dokumentasi.Â
Dengan akun instagram tersebut, produk-produk UMKM akan dipromosikan melalui feed postingan maupun snapgram. Tujuannya agar dapat memperluas cakupan pasar produk sehingga harapannya dapat menarik minat konsumen terhadap produk-produk UMKM tersebut.Â