ibuku selalu menatap cakrawala
memandang perahu layar yang tak pernah kembali
seakan setiap layar putih akan membawa kenanganÂ
yang hilang,
namun ibu lupa badai pun bersarangÂ
di detik-detik napas kami
menggulung pelan waktu
yang menjulur tipis, tenang
perahu yang karam takkan sanggup berlayar
bersama jerit ombak yang merenggut mimpiku
dan sembunyikan jejak-jejak kakinyaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!