setelah musim berlalu,Â
kita tanam bunga-bunga di tanah ilusi
kau mekar jadi taman terindah
meski badai pernah menyobek tubuhmu
kau adalah samudra tanpa tepi
bergolak dalam pelukan ombak
dari kokohnya karang,
kita belajar tentang sabar, keindahan bertahan
saat tiba di ladang dan lautan
hangat napasmu menguar jadi bait puisi
malam-malam kau anyam jadi gugusan bintang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!