Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Aktor - Freelancher/enterprenership

Perempuan pecinta buku dan puisi. Senang menulis. Suka juga membahas tentang worklife, pendidikan, sejarah, finansial, dan kebijakan pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Atas Pusaraku

30 September 2024   11:36 Diperbarui: 30 September 2024   11:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku membicarakan harapan yang kau eja
Sore itu
Tersangkut di saku jaketku
Saat kita duduk di masa lampau
Di pinggir pantai tempat kau datang

Kau menyusup di balik pintu
Masuk ke bawah tulang rusuk
Sebab kau bilang adalah milikmu
Aku mengiyakan saja meski kulihat
Maut menunggu

Kuharap aku bisa selesaikan
Bahasa untukmu
Sebelum kau berangkat kembali
Bersama kapal dan nahkoda yang lain

Aku mulai mempercepat menegur kemarau
Menyulam atma menjadi butir-butir air
Sebagai simpananmu saat nanti dahaga

Kau tidak akan lihat aku menggigil
Aku sudah menyalakan api unggun di mataku
Agar aku bisa berpura-pura menjadi teman seperti ajal
Memutar musik kerontang putusku
Mengambil alih atas tubuhku
Menyaksikanmu bertumbuh di sela-sela laguku
Di perapian itu,
Kau akan melihatku tidur

di atas pusaraku.

Sukabumi, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun