Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Aktor - Freelancher/enterprenership

Perempuan pecinta buku dan puisi. Senang menulis. Suka juga membahas tentang worklife, pendidikan, sejarah, finansial, dan kebijakan pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog Usang

27 September 2024   15:56 Diperbarui: 27 September 2024   16:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels/Wallace chuck

Sepasang sepatu tua dan koran usang 

menyebut pagi adalah miliknya
Mungkin ia suka
Atau hanya sekadar untuk dikenang.

Bukan berarti kehadirannya
Membuatmu berharga
Hanya karena ada
Aku mengangguk, membenarkan,
Seraya menyeruput kopi
Di atas meja, di pagi yang tak tentu.

Seutas benang merajut di sela waktu
Menggulung debu di tepi sandal yang tak lagi
Ingat jejaknya sendiri
Ada cangkir-cangkir yang retak
Menampung sisa-sisa karat.

Angka-angka pada jam dinding itu berlari
Seperti kita yang menunggu tanpa tahu yang dinanti
Senyum yang selalu kembali ke dalam pelukan yang sama.

Pukul berapa hari ini?
Tanyaku pada bapak tua di kursi goyangnya.
Pukul tujuh" katanya
Sambil menggerutu di atas cerutu
Seperti ratusan hari sebelumnya,
Dialog kita tak bosan untuk berulang.

Sukabumi, 27 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun