Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Aktor - Freelancher/enterprenership

Perempuan pecinta buku dan puisi. Senang menulis. Suka juga membahas tentang worklife, pendidikan, sejarah, finansial, dan kebijakan pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pasal-Pasal Pengkhianatan

25 September 2024   17:36 Diperbarui: 25 September 2024   17:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selalu ada jarak tersembunyi
Dari dahan patah yang terukir kayunya
Ku jadikan pajangan di dua ujung jalan bercabang
Melintasi maut sepeninggal air pada muara itu
Aku menjejaki nasehatmu yang utuh
Tentang pilihan-pilihan dari sebuah perjalanan
Menjadi kompas tentang langkahku yang dungu

Malam tadi,aku kelelahan
Membaca janji-janji dan ketabahan
Berharap seteguk cinta melepaskanku dari dahaga
Namun luka kembali muncul ke pori-pori

Aku bukan sedang menyalakan senarai dendam
Atau mencaci buih yang hadir di lautan
Tapi ombak tetap saja bergejolak
Menghempas karang yang selalu diam saja
Aku muak dengan segala celotehan
Janji-janji itu bagiku hanyalah pasal-pasal pengkhianatan.

2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun