Selain Kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso yang menjadi salah satu kisah cinta fenomenal kemudian berakhir pilu. Ternyata masih ada lagi kisah tentang Pramodyawardhani dengan Rakai Pikatan yang sangat romantis dan saling mengagumi meskipun dengan keyakinan yang berbeda. Peninggalan sejarah apa yang mereka suguhkan? Ya.. Candi Plaosan adalah saksi dari kisah cinta kedua insan tersebut.
Berlokasi di Jl. Candi Plaosan, Plaosan Lor, Bugisan, Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (maps). Berada sekitar 2,6 KM dari candi prambanan dan 1,5 KM dari candi sewu.
Jika kita berjalan dari arah selatan atau dari arah prambanan, akan terlihat candi Plaosan tampak berdiri cantik di tengah2 area perasawahan penduduk. Menambah kesan megah dan indah pada candi tersebut.
Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan dengan dukungan dari suaminya. Ratu  Sri Kahulunan adalah gelar Pramudyawardhani Putri Raja Samaratungga wangsa Syailendra. Pramodyawardhani memeluk agama Budha menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu.
Candi Plaosan Kidul dibangun oleh Rakai Pikatan. Antara Plaosan Lor dan Kidul hanya terpisah jalan raya 20M.Â
Candi Plaosan Lor memiliki dua candi induk yang dikenal dengan Candi induk utara (sebelah kiri) dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita. Sedangkan Candi induk Selatan (sebelah kanan) mempunyai relief yang menggambarkan tokoh-tokoh pria. Pada bagian utara kompleks terdapat selasar terbuka yang berisi arca-arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan. .
Candi plaosan kidul masih belum diketahui memiliki candi induk. Di sini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian dari candi perwara ini sudah di pugar.
Makna dari keberadaan relief yang terdapat pada setiap candi induk bermaksud menggambarkan kekaguman pasangan suami istri tersebut. Candi selatan yang juga dikenal dengan candi lanang merupakan bentuk kekaguman Pramodya wardhani kepada Rakai Pikatan. Sedangkan Candi utara atau dikenal dengan candi wadon yang merupakan wujud kekaguman Rakai Pikatan kepada Sang Istri tercinta.