Mohon tunggu...
Novita Ratri Suryaningtyas
Novita Ratri Suryaningtyas Mohon Tunggu... Guru - guru

menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pembelajaran PJJ dengan Media Pengajaran Online

4 Juni 2023   21:50 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:56 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. LATAR BELAKANG

Mendengar kata Covid19, pastilah tidak menyangka dan menduga. Dunia seperti dilanda musibah yang sangat besar disertai ketakutan, ketidaknyamanan, kecemasan yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Dampak yang dirasakan sangat luar biasa di bidang apapun, termasuk dunia pendidikan. 

Secara tiba-tiba pemerintah langsung mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka tergantikan menjadi pembelajaran online atau daring atau PJJ-pembelajaran jarak jauh. Covid-19 mengubah tatanan kehidupan bahkan dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang semula berbasis klasikal seketika menjadi berbasis digital.

 Digital yang semula tidak kita kuasai secara maksimal membuat kita terpaksa menguasainya dalam waktu singkat dan harus mengaplikasikannya dalam pembelajaran.

 Pembelajaran daring yang telah dilaksanakan, menjadikan permasalahan tersendiri bukan hanya bagi siswa dan orang tua tetapi juga guru. Banyak siswa mengeluh, bukan hanya karena kuota, mereka dituntut untuk memiliki perangkat handphone atau komputer. Bahkan tak jarang mereka menggunakan handphone secara bergantian dengan adik kakaknya, bahkan permasalahan yang pelik lainnya adalah mereka kurang bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan melihat kondisi seperti ini bagi guru bukanlah hal yang mudah, guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam  menyampaikan materi pembelajaran.

Media daring merupakan media dalam jaringan, daring sendiri merupakan singkatan dari dalam jaringan. Dalam konteks ini dalam jaringan merupakan jaringan online. Jaringan online merupakan sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dan internet. Keberadaan media dalam sebuah proses belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting. Sebagaimana diutarakan Sadiman, dkk (2008), media memiliki beragam kegunaan dalam proses pembelajaran antara lain: a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis, b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, c) mengatasi sikap pasif anak didik, dan d) membantu guru dalam memberikan pemantik yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Salah satu bentuk media pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan teknologi sekarang dan juga disukai oleh peserta didik adalah media sosial online. Media sosial online saat ini telah menjadi teknologi yang sangat penting untuk berbagai aspek. Baik dari aspek pendidikan, aspek sosial, aspek kebudayaan, aspek ekonomi dan lain sebagainya. Untuk aspek pendidikan, media sosial online sangat terasa manfaatnya baik untuk lembaga pendidikan, untuk pendidik, maupun untuk peserta didik.

Munandi (2008:7) mendefinisikan media pembelajaran sebagai "segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif". Sadiman (2014: 17) menyebutkan kegunaan-kegunaan media pembelajaran yaitu:

Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.

Memberikan perangsang belajar yang sama.

 

B. PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang bisa kita temui adalah sebagai berikut :

  • Guru masih belum bisa dan belum siap membuat media pembelajaran interaktif dan inovatif yang digunakan dalam pembelajaran secara daring.
  • Dalam menyampaikan materi pembelajaran, masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru bukan pada siswa
  • Peserta didik mengalami penurunan dalam keaktifan, karena tidak ada media pembelajaran yang menarik.
  • Media pembelajaran yang monoton membuat pembelajaran tidak belangsung seperti yang diinginkan.

PERBAIKAN

Peran pendidik atau guru di abad 21 otomatis sedikit demi sedikit telah bergeser. Bagaimana tidak, guru yang semula hanya sebagai pusat pembelajaran, bergeser menjadi fasilitator dan kemudian menjadi desainer pembelajaran. Hal ini tentunya tidak mudah karena peran guru semakin lengkap. 

Guru juga harus terus memotivasi peserta didik untuk terus semangat belajar. Perubahan itu menuntut pengembangan model pembelajaran yang makin inovatif dan pembelajaran berpusat pada peserta didik, yang dirancang dengan unsur era kekinian. Guru berusaha sekuat tenaga harus Mengemas Media pembelajaran menjadi Media Pembelajaran Kreatif Inovatif  yang memotivasi siswa. Hal ini tentunya harus bisa menuntut peserta didik untuk lebih aktif, agar mereka terbiasa membangun pengetahuan sendiri sesuai dengan potensinya.

Whatsapp sebagai salah satu media sosial yang paling familiar, banyak digunakan oleh masyarakat luas. Whatsapp sebagai sarana media yang paling murah dan mudah digunakan oleh sebagian besar kalayak. Whatsapp juga merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk berkirim pesan, video, berbagi foto, voice note. Dan seiring berjalannya waktu pun aplikasi lain yang bermunculan bisa dengan mudah di akses oleh peserta didik. Seperti Microsoft team, Google Classroom, Quiziz, ruang guru dll, dimana didalamnya terlengkapi oleh berbagai fitur seperti Zoom meeting, pengiriman tugas baik berbentuk video atau tulisan, penilaian otomatis.

Bagaimanapun pembelajaran dalam dunia pendidikan di masa pendemi harus tetap berlangsung, meskipun pada kenyataannya banyak kelemahan dan kekurangan yang dijumpai di tengah pembelajaran daring. Evaluasi dan refleksi harus kita lakukan secara berkesinambngan. Kenyataannya yang menjadi poin penting adalah membangkitan motivasi belajar siswa tentunya hal tersulit yang harus tetap dilakukan dan dipecahkan. Jangan sampai kondisi pendemi ini membuat mereka lengah dan pengetahuan mereka semakin menurun. Salah satu usaha yang harus dilakukan guru sehingga siswa dalam masa pendemi menjadi termotivasi adalah penggunaan dan mencipta media pembelajaran.

Selain hal tersebut diatas guru dipaksa memadukannya dengan penggunaan metode pembelajaran yang lebih menarik, sehingga siswa akan tertantang lebih aktif dalam berpartisipasi ditengah proses pembelajaran secara daring. Saat ini untuk mengahadapi tantangan anak generasi z tentunya guru dituntut lebih inovatif dan kreatif mencipta dan mencipta. Penerapan metode tersebut bisa kita lakukan dengan mengunggah video yang kita buat melalui Youtube, sehingga anak lebih fleksibel dalam mengaksesnya. Tentunya di akhir pembelajaran jangan lupa tetap menagih tugas yang harus diselesaikan anak dengan menggunakan media yang boleh mereka pilih dan aplikasikan. Tentunya tidak mudah karena tugas guru pun semakin bertambah karena guru harus meluangkan waktunya bukan hanya untuk mengajar tetapi mencipta media dan mengoreksi tugas peserta didik secara online.

Bagaimanapun hasilnya, tak dipungkiri peserta didiklah yang paling cepat dalam menemukan solusi mengahadapi permasalahan ini dan bahkan mereka tak jarang dengan cepat menguasai era digital  terlebih dahulu.

Persiapan

  • Guru bertanya kepada teman sejawat yang bisa membuat media pembelajaran yang menarik.
  • Guru berkolaborasi mencipta media pembelajaran
  • Guru mencari materi dan referensi untuk pembelajaran.
  • Guru mencari tutorial cara membuat video pembelajaran.
  • Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
  • Guru meluangkan waktu untuk mengikuti pelatihan pembuatan media pengajaran yang menarik

Pelaksanaan

  • Guru mendownload aplikasi kine master.
  • Guru membuat PowerPoint yang disesuaikan dengan materi.
  • Guru merubah PPT menjadi MP4 untuk ditayangkan//diupload di Youtube sehingga peserta didik mengaksesnya secara fleksible
  • Guru membuat perekaman dengan menggunakan gawai dan green screen.
  • Membuka app KineMaster, maka akan muncul tampilan depan KineMaster. Lalu, klik tanda (+). Kemudian, akan muncul tampilan untuk memilih rasio video yang akan dibuat. Misalnya kita ingin membuat video youtube, kita bisa memilih rasio 16:9.

Selanjutnya akan muncul suatu tampilan, pertama kita bisa klik "media" untuk menambahkan beberapa foto atau video yang merupakan bahan untuk diedit.

Jika ingin menambahkan tulisan tangan, hamparan, efek, media (foto tambahan), ataupun text, bisa mem-pause bagian yang ingin ditambahkan lalu klik "Lapisan" maka kita bisa memilih apa yang akan ditambahkan.

Jika kita ingin menambahkan text, maka akan muncul suatu tampilan. Kita juga bisa memilih style font-nya dan mengatur letaknya.

Selanjutnya, jika kita memasukkan beberapa gambar atau video maka antara satu gambar dengan gambar lain maupun video akan terdapat tanda jeda. Kita bisa memilih efek yang akan diterapkan di menu "Efek Transisi".

Untuk menambahkan musik pada video yang kita buat, bisa klik "Audio" lalu akan muncul tampilan, kita bisa memilih musik sesuai keinginan. Lalu klik "(+)" untuk menambahkan musik pilihan kita. Lalu klik tanda "centang" di pojok kanan atas.

Jika sudah selesai membuat video, maka klik tanda "berbagi".

Selanjutnya tinggal klik "Ekspor".

  • Secara sederhana, padlet bisa disebut sebagai papan tulis online yang memungkinkan pendidik dan peserta didik menyampaikan dan membagikan berupa ide atau gagasan dan pemikiran baik dalam bentuk teks, foto maupun video.

Buka padlet.com di google chrome dan klik daftar gratis.

Klik Daftar dengan Google.

Pilih akun gmail yang akan digunakan.

Masuk ke padlet, Klik Buat Padlet.

Pilih tampilan misalnya tampilan dinding.

Ubah Judul.

Klik wallpaper dan pilih wallpaper sesuai minat kita.

Mulai memposting.

Microsoft office 365 adalah aplikasi besutan Microsoft yang diciptakan satu paket dengan program yang lengkap. Program paket lengkap ini bertujuan untuk memberikan segala kemudahan para pengguna dalam mengakses informasi secara fleksibel dimanapun kapanpun. Bahkan penggunanya juga dapat menyimpan hasil kerjanya di cloud dan dapat juga di share ke pengguna lainnya. Bisa dikatakan bahwa platform ini merupakan paket yang lengkap dan dilengkapi dengan pembuatan kelas, penilaian, form pembuatan soal, daftar hadir siswa, meeting/zoom dll

  • Setelah media pembelajaran interaktif sudah selesai dibuat dan tersimpan di galeri, maka dapat diunggah di chanel youtube guru, dan setelah itu link video pembelajaran bisa dishare di Whatsapp grup kelas.

 

C. TANGGAPAN ORANG TUA DAN SISWA

Tanggapan Orang Tua Siswa

Orang tua sangat terbantu dengan media pembelajaran yang saya buat, karena dengan media pembelajaran orang tua tidak terbebani lagi untuk menerangkan pembelajaran yang orang tua pun belum menguasainya.

Tanggapan Siswa

Siswa sangat tertarik dalam pembelajaran karena ada media pembelajaran yang baru dan berupa video. Mereka sangat antusias, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan kondusif dan siswa semakin aktif. Siswa bisa mengulang kembali materi tersebut sesuai keinginan mereka

D. PENUTUP

Dalam masa pandemi ini, media pembelajaran sangat membantu dalam pembelaran daring karena media pembelajaran berupa video mewakili guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam pembuatan media pembelajaran, terutama video pembelajaran, diperlukan sarana dan prasarana, sebaiknya sekolah ikut membantu menyiapkannya.

Tak diragukan karena pendemi yang telah terjadi efek penguasaan digital berkembang semakin cepat. Tentunya peserta didiklah yang menguasainya terlebih dahulu. Bila guru tidak melakukan pengembangan diri tentunya guru sebagai pendidik pun akan tertinggal jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun