Mohon tunggu...
Novita Ratri Suryaningtyas
Novita Ratri Suryaningtyas Mohon Tunggu... Guru - guru

menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pembelajaran PJJ dengan Media Pengajaran Online

4 Juni 2023   21:50 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:56 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memberikan perangsang belajar yang sama.

 

B. PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang bisa kita temui adalah sebagai berikut :

  • Guru masih belum bisa dan belum siap membuat media pembelajaran interaktif dan inovatif yang digunakan dalam pembelajaran secara daring.
  • Dalam menyampaikan materi pembelajaran, masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru bukan pada siswa
  • Peserta didik mengalami penurunan dalam keaktifan, karena tidak ada media pembelajaran yang menarik.
  • Media pembelajaran yang monoton membuat pembelajaran tidak belangsung seperti yang diinginkan.

PERBAIKAN

Peran pendidik atau guru di abad 21 otomatis sedikit demi sedikit telah bergeser. Bagaimana tidak, guru yang semula hanya sebagai pusat pembelajaran, bergeser menjadi fasilitator dan kemudian menjadi desainer pembelajaran. Hal ini tentunya tidak mudah karena peran guru semakin lengkap. 

Guru juga harus terus memotivasi peserta didik untuk terus semangat belajar. Perubahan itu menuntut pengembangan model pembelajaran yang makin inovatif dan pembelajaran berpusat pada peserta didik, yang dirancang dengan unsur era kekinian. Guru berusaha sekuat tenaga harus Mengemas Media pembelajaran menjadi Media Pembelajaran Kreatif Inovatif  yang memotivasi siswa. Hal ini tentunya harus bisa menuntut peserta didik untuk lebih aktif, agar mereka terbiasa membangun pengetahuan sendiri sesuai dengan potensinya.

Whatsapp sebagai salah satu media sosial yang paling familiar, banyak digunakan oleh masyarakat luas. Whatsapp sebagai sarana media yang paling murah dan mudah digunakan oleh sebagian besar kalayak. Whatsapp juga merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk berkirim pesan, video, berbagi foto, voice note. Dan seiring berjalannya waktu pun aplikasi lain yang bermunculan bisa dengan mudah di akses oleh peserta didik. Seperti Microsoft team, Google Classroom, Quiziz, ruang guru dll, dimana didalamnya terlengkapi oleh berbagai fitur seperti Zoom meeting, pengiriman tugas baik berbentuk video atau tulisan, penilaian otomatis.

Bagaimanapun pembelajaran dalam dunia pendidikan di masa pendemi harus tetap berlangsung, meskipun pada kenyataannya banyak kelemahan dan kekurangan yang dijumpai di tengah pembelajaran daring. Evaluasi dan refleksi harus kita lakukan secara berkesinambngan. Kenyataannya yang menjadi poin penting adalah membangkitan motivasi belajar siswa tentunya hal tersulit yang harus tetap dilakukan dan dipecahkan. Jangan sampai kondisi pendemi ini membuat mereka lengah dan pengetahuan mereka semakin menurun. Salah satu usaha yang harus dilakukan guru sehingga siswa dalam masa pendemi menjadi termotivasi adalah penggunaan dan mencipta media pembelajaran.

Selain hal tersebut diatas guru dipaksa memadukannya dengan penggunaan metode pembelajaran yang lebih menarik, sehingga siswa akan tertantang lebih aktif dalam berpartisipasi ditengah proses pembelajaran secara daring. Saat ini untuk mengahadapi tantangan anak generasi z tentunya guru dituntut lebih inovatif dan kreatif mencipta dan mencipta. Penerapan metode tersebut bisa kita lakukan dengan mengunggah video yang kita buat melalui Youtube, sehingga anak lebih fleksibel dalam mengaksesnya. Tentunya di akhir pembelajaran jangan lupa tetap menagih tugas yang harus diselesaikan anak dengan menggunakan media yang boleh mereka pilih dan aplikasikan. Tentunya tidak mudah karena tugas guru pun semakin bertambah karena guru harus meluangkan waktunya bukan hanya untuk mengajar tetapi mencipta media dan mengoreksi tugas peserta didik secara online.

Bagaimanapun hasilnya, tak dipungkiri peserta didiklah yang paling cepat dalam menemukan solusi mengahadapi permasalahan ini dan bahkan mereka tak jarang dengan cepat menguasai era digital  terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun