A. LATAR BELAKANG
Mendengar kata Covid19, pastilah tidak menyangka dan menduga. Dunia seperti dilanda musibah yang sangat besar disertai ketakutan, ketidaknyamanan, kecemasan yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Dampak yang dirasakan sangat luar biasa di bidang apapun, termasuk dunia pendidikan.Â
Secara tiba-tiba pemerintah langsung mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka tergantikan menjadi pembelajaran online atau daring atau PJJ-pembelajaran jarak jauh. Covid-19 mengubah tatanan kehidupan bahkan dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang semula berbasis klasikal seketika menjadi berbasis digital.
 Digital yang semula tidak kita kuasai secara maksimal membuat kita terpaksa menguasainya dalam waktu singkat dan harus mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
 Pembelajaran daring yang telah dilaksanakan, menjadikan permasalahan tersendiri bukan hanya bagi siswa dan orang tua tetapi juga guru. Banyak siswa mengeluh, bukan hanya karena kuota, mereka dituntut untuk memiliki perangkat handphone atau komputer. Bahkan tak jarang mereka menggunakan handphone secara bergantian dengan adik kakaknya, bahkan permasalahan yang pelik lainnya adalah mereka kurang bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan melihat kondisi seperti ini bagi guru bukanlah hal yang mudah, guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam  menyampaikan materi pembelajaran.
Media daring merupakan media dalam jaringan, daring sendiri merupakan singkatan dari dalam jaringan. Dalam konteks ini dalam jaringan merupakan jaringan online. Jaringan online merupakan sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dan internet. Keberadaan media dalam sebuah proses belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting. Sebagaimana diutarakan Sadiman, dkk (2008), media memiliki beragam kegunaan dalam proses pembelajaran antara lain: a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis, b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, c) mengatasi sikap pasif anak didik, dan d) membantu guru dalam memberikan pemantik yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Salah satu bentuk media pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan teknologi sekarang dan juga disukai oleh peserta didik adalah media sosial online. Media sosial online saat ini telah menjadi teknologi yang sangat penting untuk berbagai aspek. Baik dari aspek pendidikan, aspek sosial, aspek kebudayaan, aspek ekonomi dan lain sebagainya. Untuk aspek pendidikan, media sosial online sangat terasa manfaatnya baik untuk lembaga pendidikan, untuk pendidik, maupun untuk peserta didik.
Munandi (2008:7) mendefinisikan media pembelajaran sebagai "segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif". Sadiman (2014: 17) menyebutkan kegunaan-kegunaan media pembelajaran yaitu:
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.