Mohon tunggu...
Novita Nur Azizah
Novita Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INFP person

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Gaul pada Remaja Milenial

13 Januari 2022   11:26 Diperbarui: 13 Januari 2022   11:57 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beberapa remaja sedang berbincang. Sumber: Andrea Piacquaido-Pexels

"sebentar lagi otw!" , kalimat tersebut tentu sudah kita ketahui artinya. Tetapi pernahkah kamu mengeluarkan kalimat di atas kepada nenek, kakek atau orang yang berusia sekitar 40 tahun ke atas? Nampaknya hanya sebagian kecil saja yang paham maksud dari kalimat di atas. Sebagian dari mereka tentu kurang mengerti apa maksudnya.

Penggunaan bahasa gaul nyatanya telah merebak di kalangan remaja. Penggunaannya telah dijadikan bahasa keseharian.

Bahasa gaul memiliki sisi yang positif dan sisi yang negatif. Sisi positif tersebut seperti; meningkatkan penguasaan bahasa asing (bahasa gaul terkadang mengambil kosa kata dari bahasa asing) dan meningkatkan kreatifitas dalam berbahasa seperti mengubah pelafalannya dari kata yuk (ajakan) menjadi kuy. Kemudian sisi negatifnya adalah tersisihnya penggunaan bahasa Daerah dan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dapat dilihat sekarang ini, anak milenial di daerah tempat tinggalnya yang dahulu kental dengan penggunaan bahasa Daerahnya sekarang kesulitan dalam menggunakannya. Mereka memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam mengatasi kesulitan tersebut. 

Di balik penggunaan bahasa Indonesia, anak milenial sekarang belum sepenuhnya mengetahui mana kata yang baku dan kata yang tidak baku. Di antara kata baku yang sering salah dalam penulisan adalah; ekstrem (baku)-ekstrim (tidak baku), Februari (baku)-Pebruari (tidak baku), geladi (baku)- gladi (tidak baku), dan masih banyak lagi.

Oleh sebab itu, penggunaan bahasa Daerah dan bahasa Indonesia jangan sampai tersingkir dengan penggunaan bahasa gaul. Kita sebagai remaja milenial harus pandai dalam menggunakan bahasa sesuai lingkungan dan sesuai dengan orang yang kita ajak bicara. 

Misal ketika berbicara dengan teman penggunaan bahasa gaul dapat dilakukan, tetapi ketika kita berbicara di lingkungan tempat tinggal kita yang masyarakatnya berumur 40 tahun ke atas menggunakan bahasa Daerah kita usahakan agar menggunakan bahasa Daerah sesuai lingkungan sekitar, dan ketika kita berada pada lingkungan formal serta saat berbicara kepada guru misalnya kita harus menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar.

Bagaimana cara agar kita bisa menggunakan bahasa Daerah dan bahasa Indonesia yang baik dan benar? Jawabannya adalah dengan melakukan latihan dan pembiasaan, jangan sungkan untuk bertanya kepada orang yang lebih mengetahui tentang penggunaan bahasa, misalnya kamu tidak tahu bahasa jawa kramanya duduk, kamu bisa bertanya kepada Bapak atau Ibumu, pasti mereka akan senang memberi tahumu. 

Kemudian dalam mengikuti pelajaran bahasa di kelas, ikutilah dengan sungguh-sungguh, jadilah siswa yang aktif. Selain itu kamu juga bisa mengunduh aplikasi misalnya KBBI di ponselmu, hal itu akan menambah pengetahuanmu dalam berbahasa.

Utamakan bahasa Indonesia, kuasai bahasa Asing, Lestarikan bahasa Daerah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun