Mohon tunggu...
Novita indah Fitriyana
Novita indah Fitriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Pro.Dr.Hamka

Saya mempunyai hobi bermain volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Fenomena Infotainment dalam Perspektif Islam dengan Pendekatan Komunikasi Qaulan Baligha

11 Juli 2023   18:49 Diperbarui: 11 Juli 2023   18:50 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan media dan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam cara kita mendapatkan dan mengonsumsi berita serta hiburan. Salah satu bentuk yang semakin populer adalah infotainment, yaitu penggabungan informasi dan hiburan dalam satu format yang menarik. Fenomena infotainment telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, baik melalui televisi, media online, maupun media sosial. 

Namun, dalam perspektif Islam, fenomena infotainment ini menimbulkan pertanyaan penting terkait dengan komunikasi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip agama. Islam sebagai agama yang komprehensif memberikan pedoman dan tuntunan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berkomunikasi. Dalam Al-Quran, terdapat prinsip-prinsip komunikasi yang dijelaskan dan dianjurkan untuk diikuti oleh umat Muslim.

Dalam konteks ini, artikel ini akan menganalisis fenomena infotainment dalam perspektif Islam dengan pendekatan komunikasi qaulan baligha dan qaulan karima. Qaulan baligha merujuk pada penggunaan kata-kata yang jelas, tegas, dan efektif dalam menyampaikan pesan, sedangkan qaulan karima mengacu pada penggunaan kata-kata yang mulia, sopan, dan menghormati orang lain. Dua pendekatan komunikasi ini memberikan landasan yang kuat dalam menjaga etika komunikasi dalam interaksi sehari-hari. 

Dalam era infotainment yang semakin berkembang, banyak konten yang disajikan dengan gaya yang sensasional, provokatif, dan mengabaikan prinsip-prinsip etika komunikasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkaji fenomena infotainment ini dari perspektif Islam, agar umat Muslim dapat menjaga integritas komunikasi mereka dalam mempromosikan kebajikan, keadilan, dan nilai-nilai Islami yang terpuji.

Melalui analisis fenomena infotainment dengan pendekatan komunikasi qaulan baligha dan qaulan karima, diharapkan dapat ditemukan solusi dan pedoman bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan komunikasi yang dihadapi dalam era infotainment ini. 

Artikel ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam konteks infotainment, sehingga umat Muslim dapat menjadi konsumen dan produsen konten yang bertanggung jawab serta menjaga akhlak dan integritas komunikasi mereka. 

Dengan pemahaman yang baik tentang perspektif Islam dan penerapan pendekatan komunikasi qaulan baligha dan qaulan karima, diharapkan umat Muslim dapat memanfaatkan fenomena infotainment dengan cara yang baik, memperkuat hubungan sosial, dan membawa manfaat positif bagi masyarakat.

Fenomena Infotainment dalam Perspektif Islam

Fenomena infotainment adalah istilah yang mengacu pada penggabungan informasi dan hiburan dalam satu format yang menarik perhatian publik. Dalam perspektif Islam, fenomena infotainment perlu dilihat secara kritis untuk mengevaluasi sejauh mana konten, nilai-nilai, dan dampaknya sesuai dengan ajaran agama Islam. 

Infotainment dalam perspektif Islam mengacu pada cara penyajian informasi dan hiburan yang memperhatikan prinsip-prinsip agama dan etika komunikasi Islam. Islam sebagai agama yang komprehensif memberikan pedoman dalam segala aspek kehidupan, termasuk komunikasi. Oleh karena itu, dalam melihat fenomena infotainment, penting untuk menilai apakah konten dan gaya penyajian infotainment sejalan dengan nilai-nilai Islam atau justru melanggarnya.

 Dalam perspektif Islam, infotainment harus memperhatikan prinsip-prinsip etika komunikasi yang diajarkan dalam Al-Quran dan hadis. Prinsip-prinsip ini meliputi kejujuran, keadilan, menghormati privasi, menjauhi fitnah, dan menyampaikan informasi dengan cara yang jelas, tegas, dan bermartabat. Selain itu, fenomena infotainment juga perlu dinilai dari dampaknya terhadap masyarakat Muslim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun