Mohon tunggu...
Novita Dinny Pratiwi
Novita Dinny Pratiwi Mohon Tunggu... -

mahasiswi yg aktif dalam dunia maya ataupun nyata dan terkadang terlihat hiperaktif,memiliki pemikiran yang mendalam terhadap segala hal. Lemah terhadap diskon, dan senang minum kopi padahal ia sering mengalami insomnia,obsesi bgt jadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jadi Ini

7 September 2010   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:23 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mungkin episode pertama kita telah usai.
seperti pagi yang menggantikan malam.
seperti cangkir kedua yang kita sesap setelah cangkir pertama.
dan seperti sebuah kuantum waktu yang terus bermetamorfosa sesuai irama.

disana pun ada kadaluarsa.
ketika semua diawali dengan nol, dan diakhiri dengan bilangan desimal tak menentu.
melenakan dalam semu bias cakrawala.
hingga akhirnya semua menjadi kaku, bisu, dalam sebuah lagu baru.
lagu kematian yang tak pernah terbayangkan.

ya.
mungkin episode pertama kita telah usai.
seperti izrail mencabut nyawa, dan israfil meniup sangkakala.
menyisakan semua dengan sederhana, perlahan-lahan menguar, seiring dengan langkah lapuk kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun