Mohon tunggu...
Bahas Sejarah
Bahas Sejarah Mohon Tunggu... Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah Bangsanya Sendiri

Berbagi kisah sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menanti Film Buya Hamka yang Sarat Unsur Religi dan Perjuangan

5 April 2023   03:45 Diperbarui: 5 April 2023   03:47 2179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover film Buya Hamka (sumber: muhammadiyah.or.id)

Pada kesempatan ini kiranya dapat disajikan sebuah kisah mengenai film perjuangan salah seorang tokoh Muhammadiyah yang sarat muatan religi. Film yang akan tayang pada 20 April 2023 ini, tentu sudah sangat dinantikan kehadirannya oleh warga Persyarikatan Muhammadiyah. Bersamaan dengan momen Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Suatu kebanggaan tentunya, karena tokoh yang sangat menginspirasi bagi para kader Muhammadiyah ini dapat diwujudkan dalam sebuah film bergenre sejarah. Baik dari latar belakang kiprah beliau dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah di Sumatera dan Jawa, yang sarat dengan ketauladanan seorang ulama pejuang.

Buya Hamka memiliki nama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah, yang kemudian menjadi HAMKA, usai pergi berhaji dan menjadi nama penanya. Beliau lahir pada tanggal 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Sumatera Barat. Anak pertama dari seorang ulama besar di Sumatera Barat, Haji Rasul atau Haji Abdul Karim Amrullah.

Sejak masa kecil, kehidupan Buya Hamka memang sangat kental dengan nuansa pendidikan berbasis agama. Selama bersekolah di Diniyah School dan Thawalib, beliau juga dikenal dekat dengan kaum papa. Ada kisah menarik, ketika beliau tengah pergi ke pasar. Dikisahkan, selama seharian beliau pernah mendampingi seorang pengemis yang buta untuk meminta sedekah keliling pasar.

Kedekatannya dengan seorang ulama pembaharu bernama Zainudin Labay el Yunusi, akhirnya membuatnya mulai akrab dengan dunia sastra. Hampir setiap hari Hamka mampir ke perpustakaan milik gurunya tersebut, untuk menyempatkan diri membaca segala macam buku cerita. Mulai saat itulah pandangannya terhadap dunia sastra menjadi sangat luas dan terbuka.

Hingga pada tahun 1924, beliau memutuskan untuk merantau ke Jawa. Selama di Jawa, Hamka belajar tafsir Al-Qur'an dengan Ki Bagus Hadikusumo. Melalui Ki Bagus, Hamka kemudian bergabung dengan Sarekat Islam, yang memperkenalkannya kepada dunia pergerakan. Selama di Sarekat Islam, beliau mempelajari ilmu sosial dan politik secara langsung dari HOS Cokroaminito.

Hamka tergugah lantaran umat Islam kala itu tengah terjebak pada persoalan ritual semata. Sedangkan para pembaharu Islam kala itu justru memperjuangkan umat Islam untuk bangkit dari ketertindasan serta keterbelakangan. Berawal dari kegelisahan itulah, beliau kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Muhammadiyah. 

Bersama dengan Sutan Mansyur, Hamka kerap diberi ruang terbuka untuk berdakwah dalam berbagai kesempatan. Hingga pada tahun 1925, beliau bersama Sutan Mansyur diutus untuk pergi ke Minangkabau, guna menyebarkan dakwah Muhammadiyah. Cabang Muhammadiyah pun berdiri di Pagar Alam, Kurai Taji, dan Lakitan. Hingga pada tahun 1927, beliau pergi berhaji dari Padang.

Sekembalinya dari tanah suci, Hamka mulai menggeluti bidang tulis menulis. Beliau kerap membuat tulisan bertema sastra dan Islam yang dimuat dalam berbagai media cetak kala itu. Nah, dari honor menulisnya inilah, beliau akhirnya dapat meminang seorang pujaan hatinya. Hamka pun menikah dengan Sitti Raham pada tanggal 5 April 1929.

Selama masa pendudukan Jepang, perjuangan Hamka dalam dakwah tidak surut walau banyak ancaman dan pertentangan. Hingga masa revolusi tiba, usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun