Kita lepaskan era teknologi yang ada saat ini, khususnya dalam kegiatan bermain yang kerap menimbulkan kenangan. Bukan lato-lato ataupun mobile legend, tetapi yang jauh lebih bernuansa betapa indahnya masa kanak-kanak di era non-gadget. Ragam permainan yang penuh dengan edukasi dan unsur sosial positif. Kiranya dapat terpadu dengan kearifan daerahnya masing-masing.
Berikut adalah ulasan singkat diantara sejuta permainan tradisional nusantara;
1. Petak Umpet
Pada beberapa daerah memiliki namanya masing-masing, misal di Jawa dikenal dengan nama "delikan", atau dalam istilah sunda bernama "ucing sumput". Di Sumatera, khususnya daerah Jambi, permainan ini juga dikenal dengan istilah "sumputan". Semuanya sama dengan skema permainan mencari dan bersembunyi.
Si penjaga akan mencari teman yang bersembunyi, bahkan hingga radius yang kadang tidak terjangkau. Ada yang menarik ketika permainan ini dilakukan di malam hari. Persembunyian yang diincar adalah area-area gelap yang seketika dapat membuat kita berani. Adalah area pepohonan, rerimbunan, semak, dan sejenisnya. Bahkan di area yang konon horor pun kerap tidak jadi soal.
Seolah ada rasa kebahagiaan yang hakiki, jika lokasi persembunyian kita tidak dapat diketahui. Puncaknya tentu saja, si pencari menyerah kalah, dan meminta permainan diulang. Jadi, selain mengasah kerjasama diantara teman yang bersembunyi, ada unsur pemantik rasa berani bagi para pemain petak umpet ini.
Apalagi ketika lapar menerjang, terkadang kita main asal pulang saja ke rumah tanpa memberi tahu teman yang lain. Nah, ini yang kadang bikin ngeselin, lantaran teman-teman sepermainan kerap mencari sama-sama, hingga dianggap hilang. Bikin ramai orang sekampung, padalah teman yang dicari sudah ada di rumah, makan.
2. Perang Perangan
Hampir di semua daerah mengenal permainan ini, khususnya anak-anak yang suka berpetualang bersama menyusuri desa. Mereka kerap membuat senjata-senjataan ala kadarnya. Baik dari batang pisang, ataupun dari kayu yang diserut sedemikian rupa, agar menyerupai senjata-senjataan.
Biasanya secara berkelompok anak-anak menyusuri hingga area yang jauh dari pemukiman. Sekedar mencari wahana baru untuk bertindak layaknya seorang tentara yang tengah bergerilya. Entah dengan tujuan berburu hewan, mencari buah-buahan di hutan, ataupun berkumpul di sebuah sendang dan sungai untuk mandi bersama.