Mohon tunggu...
Novita Dara
Novita Dara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi! I'm Novita. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Angkatan 2022 "Proses dan kerja keras adalah kunci untuk meraih pencapaian. Setiap langkah adalah kesempatan untuk berkembang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengalaman Berkesan Asistensi Mengajar UM Melalui Media Pembelajaran Kompas Pancasila di SMKN 2 Malang

1 Desember 2024   10:20 Diperbarui: 1 Desember 2024   10:22 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto X LPKC 3 Melalui penerapan Media Pembelajaran Kompas Pancasila secara langsung/doc.pri 

Program Asistensi Mengajar Merupakan salah satu program pembelajaran yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang, mahasiswa mendapatkan bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing yang bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan mengajar mahasiswa.

Pelaksanaan program ini berlangsung selama satu semester, selama pelaksanaan program, mahasiswa tidak hanya terlibat dalam aspek akademik, seperti menyampaikan materi pembelajaran, tetapi juga dalam kegiatan non-akademik dan administrasi sekolah, Sebagai mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), saya berkesempatan untuk mengaplikasikan teori pembelajaran yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam dunia nyata.

Tujuan utama dari program Asistensi Mengajar ini adalah untuk membantu mengatasi tantangan atau permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Program ini juga bertujuan untuk mengembangkan kompetensi profesional mahasiswa sebagai calon pendidik.

Pengalaman Berkesan Asistensi Mengajar melalui Media Kompas Pancasila di SMKN 2 Malang

Pengalaman berkesan yang dirasakan selama menjalani program Asistensi Mengajar adalah ketika mendapatkan kesempatan menjadi guru, bertemu dengan peserta didik yang beragam, dan merasakan apresiasi yang begitu besar dari siswa-siswa SMKN 2 Malang. Kehadiran mahasiswa magang sebagai pengajar disambut hangat, bahkan ketika melewati kelas yang diajar, sapaan ceria dari para siswa memberikan semangat yang luar biasa. Hal ini menjadi salah satu sumber motivasi untuk terus memberikan yang terbaik dalam mengajar, meskipun suasana hati sedang kurang baik. Energi positif dari peserta didik mampu mengubah suasana hati menjadi lebih baik dan membuat proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai pada hari itu.

Salah satu inovasi yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah penggunaan Kompas Pancasila sebagai media pembelajaran interaktif. Ide ini lahir dari pengamatan bahwa banyak siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran konvensional, sehingga dibutuhkan pendekatan yang lebih kreatif dan menarik. Media Kompas Pancasila dirancang untuk menghidupkan suasana kelas sekaligus membantu peserta didik memahami materi secara mendalam.

Mengapa Kompas Pancasila?

Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran memiliki peran penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Media ini membantu menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik, sehingga siswa tidak hanya menerima informasi tetapi juga memahami dan menerapkannya.

Inspirasi untuk menggunakan media ini muncul dari tantangan yang sering dihadapi dalam mengajar Pendidikan Pancasila. Banyak siswa yang menganggap materi ini kurang menarik, sehingga mereka cenderung kehilangan fokus selama pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini, penulis mencoba pendekatan yang berbeda dengan memanfaatkan Media Pembelajaran Kompas Pancasila sebagai alat bantu.

Kompas Pancasila didesain dengan fitur-fitur yang memungkinkan siswa berpartisipasi aktif. Media ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi Pendidikan Pancasila, kemudian Kompas Pancasila memiliki tiga warna, disetiap warna tersebut terdapat kartu pertanyaan, setiap kelompok maju bergantain memutar Kompas Pancasila, kelompok akan mendapatkan kartu pertanyaan sesuai hasil putaran, kelompok akan menjawab kartu pertanyaan yang sudah tertera pata kartu tersebut dengan tepat, Kelompok yang tidak bisa menjawab akan di lemparkan ke kelompok lain menggunakan bola, Peserta didik melakukan permainan ini hingga selesai. Kelompok yang menjawab pertanyaan lebih banyak akan mendapatkan nilai tertinggi. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar tetapi juga merasa seperti sedang bermain, sehingga mereka lebih antusias dan terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun