Dilansir dari detik.com, Zero Food Waste merupakan program yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Bandung yang bertujuan untuk mengoptimalkan edukasi dan pemberian pemahaman masyarakat terkait paradigma pengelolaan sampah dan ekonomi sirkularnya dengan panduan "PISAH DAUN" (Pilah Sampah Dapat Untung). Berdasarkan hal tersebut, Divisi Pendidikan Profesi Guru dan Jasa Keprofesian (P2GJK) Universitas Pendidikan Indonesia menggelar kegiatan Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) dengan mengusung konsep Zero Food Waste yang dilaksanakan oleh mahasiswa UPI dengan tujuan meminimalisir sampah organik berupa sisa makanan. Upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan Zero Food Waste diantaranya yakni budidaya maggot dan pembuatan tong komposter. Dalam mendukung program tersebut, mahasiswa P3K Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta memutuskan untuk membuat tong komposter di SDN 1 Munjuljaya, Purwakarta, Jumat (27/09/2024).
Keputusan untuk membuat tong komposter sejalan dengan adanya program yang dicetuskan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yakni Tatanen di Bale Atikan (TdBA) yang tercantum pada Peraturan Bupati Nomor 131 Tahun 2021 tentang Tatanen di Bale Atikan yang merupakan gerakan pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran hidup ekologis dalam merawat bumi yang terintegrasi dalam kegiatan pertanian berbasis Pancaniti yang sesuai dengan kodrat diri, alam, dan sosial.
Program tong komposter bertujuan untuk mengurangi sampah organik dan diharapkan menjadi budaya baik untuk seluruh warga sekolah dalam menjaga keseimbangan lingkungan di SDN 1 Munjuljaya. Sebagaimana dilansir dari laman Zero Waste Indonesia, kegiatan komposter (mengompos) mampu memberi manfaat seperti mengurangi jejak karbon dari kendaraan pengangkut sampah, membuat kita lebih bersyukur dengan proses alami alam, menutrisi tanah dan makhluk didalamnya, mengurangi resiko bencana alam (seperti longsor), menjaga kualitas air dan tanah, hingga menghasilkan tanaman yang lebih subur.
Berikut langkah-langkah pembuatan tong komposter:
1. Pemilihan juga pengecekan alat dan bahan.
2. Mahasiswa menggunakan enam tong bekas cat tembok dengan ukuran 25 kg sebagai bahan utama dalam pembuatan tong komposter di SDN 1 Munjuljaya.
3. Lalu, tong yang sudah dipilih dibersihkan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bahan kimia yang berbahaya.
4. Kemudian, setiap dua tong yang sudah dibersihkan ditumpuk menjadi satu.
5. Pastikan dasar tong bagian atas sudah dilubangi kecil-kecil untuk mengeluarkan cairan air lindi dari hasil penguraian sisa sampah organik.
6. Sedangkan tong bagian bawah dilubangi untuk dipasangi stop kran, serta ditutup dengan rapat.
7. Tong komposter yang sudah bersih dicetak logo UPI dan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta serta disablon menggunakan cat warna agar terlihat lebih menarik.
8. Tong komposter sudah dapat digunakan.
Setelah melewati proses pembuatan yang cukup lama, perwakilan mahasiswa menyosialisasikan tong komposter kepada peserta didik dan guru. Peserta didik dan guru berperan untuk mengumpulkan sisa makanan, buah, dan sayur dari bekal yang dibawa untuk selanjutnya dimasukkan ke tong komposter yang tersedia.
"Diharapkan peserta didik, guru, dan penjaga sekolah SDN 1 Munjuljaya dapat melanjutkan kegiatan pengelolaan tong komposter yang telah dipelopori oleh Mahasiswa P3K UPI" Ungkap Nana Suhana, S.Pd. selaku Koordinator P3K UPI. Adapun harapan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN 1 Munjuljaya Sakimin, S.Pd.I., M.Pd., "Semoga dengan adanya tong komposter dapat menjadi pembiasaan atau budaya baik di lingkungan SDN 1 Munjuljaya".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H