Mohon tunggu...
Novita Achadya
Novita Achadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka memasak dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Belajar Anak Menurut Teori DariJean Piaget

5 Desember 2024   20:24 Diperbarui: 5 Desember 2024   21:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia psikologi dan pendidikan, pemahaman tentang bagaimana anak-anak berpikir dan belajar sangatlah penting. Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam bidang ini adalah Jean Piaget, Jean Piaget seorang psikolog asal Swiss, merupakan tokoh terkemuka dalam bidang psikologi perkembangan dan dikenal sebagai perintis studi tentang perkembangan kognitif anak. Ia mengembangkan teori yang menjelaskan cara anak-anak memahami dunia mereka melalui proses berpikir dan pembelajaran yang aktif. Dalam teorinya, Piaget menekankan pentingnya interaksi anak dengan lingkungan sekitar sebagai bagian dari perkembangan kognitif mereka, yang ia bagi ke dalam empat tahap utama. Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak berlangsung melalui proses bertahap seiring pertumbuhan mereka. Ia menggambarkan anak sebagai "penjelajah kecil" yang aktif bereksperimen dan mengeksplorasi dunia untuk memahami cara kerja segala sesuatu. Artikel ini akan membahas secara rinci teori Piaget, termasuk tahapan perkembangan kognitif, serta implikasi dan kritik terhadap teorinya. 

Piaget memperkenalkan konsep skema, yaitu struktur mental yang digunakan anak untuk memahami dan merespons pengalaman mereka.

Proses ini melibatkan dua mekanisme utama:

  1. Asimilasi, Mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.
  2. Akomodasi, Menyesuaikan skema yang ada agar sesuai dengan informasi baru yang tidak dapat dimasukkan begitu saja.

Piaget juga menjelaskan bahwa keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi, yang disebut equilibration, membantu anak membangun pemahaman baru ketika menghadapi tantangan dalam pembelajaran. Berikut 4 tahap menurut teori Jean Piaget

1. Tahap Sensorimotor (0--2 Tahun)

Pada tahap ini, anak memahami dunia terutama melalui indera dan tindakan fisik. Mereka mulai mengembangkan konsep permanensi objek, yaitu kesadaran bahwa suatu benda tetap ada meskipun tidak terlihat. Sebagai contoh, bayi yang sebelumnya mengabaikan mainan yang disembunyikan mulai mencarinya pada akhir tahap ini, karena mereka memahami bahwa mainan tersebut masih ada.

2. Tahap Praoperasional (2--7 Tahun)

Anak-anak pada tahap ini mulai mengembangkan bahasa dan kemampuan berpikir simbolis. Mereka dapat menggunakan kata-kata, gambar, atau simbol untuk mewakili ide atau objek. Namun, pemikiran mereka masih bersifat egosentris, sehingga mereka sulit memahami sudut pandang orang lain. Selain itu, mereka sering menunjukkan pemikiran transduktif, yaitu menghubungkan dua peristiwa yang tidak berhubungan secara logis. Misalnya, seorang anak mungkin berpikir bahwa matahari terbenam karena ia bersiap tidur.

3. Tahap Operasional Konkret (7--11 Tahun) Pada tahap ini, anak mulai mampu berpikir logis tentang objek nyata dan hubungan di antara mereka. Anak-anak memahami konsep konservasi, yaitu bahwa jumlah suatu benda tidak berubah meskipun bentuknya berubah. Sebagai contoh, mereka memahami bahwa jumlah air tetap sama meskipun dituangkan ke dalam wadah dengan bentuk berbeda. Selain itu, mereka dapat mengelompokkan objek, menyusun urutan, dan memahami hubungan sebab-akibat dengan lebih baik. Namun, kemampuan berpikir logis mereka masih terbatas pada situasi yang melibatkan hal-hal konkret atau pengalaman langsung.

4. Tahap Operasional Formal (11 Tahun ke Atas)

Tahap ini ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak, logis, dan sistematis. Anak-anak dapat memecahkan masalah yang melibatkan gagasan hipotetis atau situasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Mereka juga mampu berpikir deduktif, yaitu menggunakan prinsip umum untuk menjelaskan situasi tertentu. Kemampuan berpikir pada tahap ini sangat penting dalam pendidikan, terutama untuk memahami konsep-konsep abstrak dalam bidang seperti matematika dan sains. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun