[caption caption="https://www.google.co.id/search?hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=625&q=zaskia+gotik&oq=zaski&gs_l=img.1.0.0l10.1435.2767.0.3946.5.3.0.2.2.0.385.683.2-1j1.2.0....0...1ac.1.64.img..1.4.698.CYapVwZURyc"][/caption] Kasus Zaskia Gotik: Berkaca dari Sejarah
Isu penghinaan ideologi negara yang dilakukan oleh Zaskia Gotik, sang penyanyi dangdut, sedang ramai diperbicangkan di kalangan publik. Kasus bermula ketika Zaskia Gotik ditanya tanggal Proklamasi Indonesia. Ketika itu, Zaskia menjawab 32 Agustus, agar terkesan lucu. Lelucon sang pemilik goyang itik ini pun kemudian berlanjut saat menjawab pertanyaan lambang sila ke-5 Pancasila.
Koordinator Isi Siaran yang juga anggota KPI pusat, Agatha Lily, mengatakan jawaban-jawaban yang disampaikan Zaskia dinilai menghina dan merendahkan kehormatan lambang negara serta melecehkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu, tambah Lily, jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas norma kesopanan, perlindungan anak-anak dan remaja, penggolongan program siaran, serta penghormatan terhadap lambang negara.
Dalam UU no 24 Tahun 2009 Pasal 57 a jo Pasal 68, setiap pelanggar akan dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta. Zaskia juga terbukti melanggar Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Pasal 37.
Kita bisa berkaca pada ungkapan ‘Bangsa yang Besar Adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Para Pahlawanya.’ Ungkapan yang merujuk untuk menghargai dan menhormati sejarah. Hal ini memang benar adanya, sebagai bangsa Indonesia yang bermatabat sudah selayaknya bangsa Indonesia mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia dan Ideologi Pancasila sebagai lambang negara. Pemahaman pada pelajaran sejarah berperan penting dalam penanaman nilai-nilai kebangsaan. Namun di era sekarang, kita justu menjadi bangsa yang mudah lupa akan sejarah bangsanya. Sejarah dianggap barang kuno, usang, dan ketiggalan zaman.
Hingga muncullah kasus ini, suatu hal yang dapat mecoreng citra Indonesia. Sekarang baru kita sadar bahwa pelajaran sejarah tidak semestinya dipandang sebelah mata. Belajar sejarah itu sangat penting. Secara etimologi, sejarah berasal dari bahasa Arab, syajaratun, yang berarti pohon. Kemudian berkembang secara luas yang berarti sebagai peristiwa di masa lalu yang berdampak besar terhadap perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan politik masyarakat. Dari definisi tersebut, kita dituntut untuk mendalami ilmu sejarah. Agar kita memahami sejarah kemerdekaan indonesia yang sudah direbut mati-matian oleh pejuang terdahulu serta tidak menghina dan merendahkan kehormatan lambang negara serta melecehkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Jangan sampai ada Zaskia Gotik selanjutnya dengan kisah yang sama.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H