17 Agustus 72 tahun lalu, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Usai proklamasi, tidak begitu saja bangsa ini secara mulus lepas dari alam cengkraman kolonialisme. Banyak pertempuran dan perundingan yang mewarnai perjuangan bangsa, silih berganti.Â
Meski 2 hari sebelum proklamasi, tepatnya pada 15 Agustus 1945 Perang Dunia II resmi berakhir namun, di Indonesia masih terus berlanjut perang, kekerasan dan pertumpahan darah. Demi membela Proklamasi, puluhan ribu rakyat dan pejuang kemerdekaan Indonesia telah gugur dalam pangkuan pertiwi. Banyak dari para pahlawan bangsa yang gugur itu memiliki keluarga dan, akibatnya puluhan ribu anak-anak tak berdosa menjadi yatim.Â
Mengingat kembali jasa dan pengorbanan para pahlawan beserta keluarganya itu, hari ini, 17 Agustus 2017, dalam rangka turut memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72, Dewan Pimpinan Pusat Generasi Peduli Anti Narkoba(DPP GPAN) gelar doa bersama puluhan anak yatim dan piatudi Gedung Cawang Kencana, Jakarta.
Bukan hanya sekedar mengingat atau mengenang perjuangan para pendahulu bangsa namun, tak kalah pentingnya adalah untuk terus berkarya mengisi kemerdekaan dengan berlandaskan pada karakter asli bangsa. "17 Agustus tahun ini harus bisa dijadikan momentum untuk kembali kepada jati diri bangsa Indonesia secara bulat dan utuh, hidup bergotong royong dan saling berbagi," tambah Tanty Octavia.Â
Korban narkoba setiap hari sudah berjatuhan. Merilis Badan Narkotika Nasional (BNN), di Indonesia berkisar 50 jiwa perharinya melayang akibat penyalahgunaan narkoba.Â
"Mari, bersama dengan momentum peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-72 ini, kita ciptakan Generasi Emas Indonesia. Generasi yang bersih dari narkoba, demi masa depan Indonesia yang gemilang,!" tutup Siswandi.Â
********8888********
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H