Mohon tunggu...
Novita Maria
Novita Maria Mohon Tunggu... Penulis lepas -

infodanproduk.com http://gudanginfodanproduk.blogspot.co.id/ Email : novitamariagassner@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KPAN Vs Pengedar Virus HIV/AIDS

28 Juli 2015   17:41 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:02 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

¤

Menurut Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga (RSKI-Unair), Prof Dr Boerhan dr SpA(K) dalam suatu kesempatan berbincang dengan media, angka pengidap HIV/AIDS di Indonesia berada pada posisi terbesar nomor tiga sedunia. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah kumulatif HIV yang dilaporkan sebanyak 160.138 orang dan AIDS 65.790 orang dengan 11.801 kematian. Parahnya, Indonesia sekaligus juga menjadi negara nomor satu tercepat laju pertambahan orang-orang baru yang terinfeksi HIV. Propinsi dengan kasus infeksi HIV tertinggi yaitu : DKI Jakarta 34.641 kasus, diikuti Jawa Timur 20.761 kasus, Papua 7.365 kasus, Jawa Barat 13.938 kasus, dan Bali 10.188 kasus.

¤

Meski laju penyebaran HIV/AIDS Indonesia tercepat di dunia, tidak perlu rasanya untuk mengambil sikap menjauhi atau malah memusuhi orang-orang yang sudah terdeteksi positif HIV. Ingat, mengidap HIV bukanlah perkara pidana. Sejak kasus AIDS pertama kali ditemukan di Indonesia (1987) sampai dengan sekarang, belum satupun tercatat dikepolisian adanya kasus pengedaran virus HIV. Hal ini membuktikan, tidak pernah ada satupun daripada para Pengidap HIV yang serta merta dengan sengaja berniat mengedarkan virus yang dibawa tubuhnya itu.

Mengutip Syaiful Nasution (www.aidsindonesia.com), Kompasianer yang juga aktivis Senior penanggulangan HIV/AIDS, "Begitu ada kasus infeksi HIV terdeteksi, demi menghambat laju penyebaran HIV oleh orang tersebut maka, KPA-Nasional akan segera memberikan pembinaan/konseling pada yang bersangkutan agar tidak dendam dan kemudian tega melakukan penyebaran HIV. Cukuplah penularan HIV berhenti sampai dengan dirinya, jangan disebar kepada orang lain lagi!" Syaiful aktivis yang akan mewakili Jakarta pada pernasaids5, Oktober'15 di Makasar mendatang menambahkan, "Pernah di Bali ada isyu dua cewek pengedar virus HIV yang berkeliaran, tapi itu hanya sekedar isapan jempol belaka" (http://www.kompasiana.com/infokespro/dua-cewek-kakak-adik-pengidap-hiv-aids-di-karangasem-bali-sebarkan-aids).

¤

HIV tidak dapat ditularkan oleh sebab kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah, ataupun di tempat kerja. Kita tidak dapat terinfeksi lantaran anda berjabat tangan, berpelukan, digigit nyamuk, menggunakan toilet yang sama atau makan minum dari gelas yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV/AIDS, atau terpapar batuk atau bersin ataupun terpercik darah penyandang infeksi HIV. Tidak ada yang perlu ditakutkan dari keberadaan seorang Pengidap HIV/AIDS disekitar kita, selama kita tidak berhubungan seks secara serampangan dan sembarangan. Tetaplah setia pada satu pasangan, akan menjauhkan anda dari virus HIV sejauh Sabang dengan Merauke walaupun, keberadaan fisiknya hanyalah sejengkal di sekitar kita.

¤¤¤¤¤¤¤¤

aidsindonesia.or.id

pernasaids5.org/id/home

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun