Mohon tunggu...
novita mustikaningrum
novita mustikaningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Ilmu Sosial dan Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Beli Tiket Nonton Bioskop Perlu Menyertakan KTP?

23 Desember 2019   16:07 Diperbarui: 23 Desember 2019   18:07 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Baru saja sekolah-sekolah mengadakan penerimaan rapor sekaligus menandai akhir semester ganjil dalam kalender pendidikan  2019-2020. Dan seperti biasa, setelah penerimaan rapor, ditandai pula dengan musim liburan sekolah. Tidak hanya siswa sekolah, momen yang bertepatan dengan akhir tahun, tentu beberapa instansi sudah terasa "Aroma"  liburannya.

Buat anda yang sudah punya rencana liburan bersama keluarga, sobat, atau orang terkasih  jauh hari sebelumnya, bagus lah. Anda tinggal menikmati liburan yang sesuai dengan rencana. Mau ke luar kota? ke  luar negeri? mengingat waktu yang cukup panjang, asal bujet dan kondisi memungkinkan, sah-sah saja.

Nah, buat anda yang tidak merencanakan pergi jauh alias liburan di dalam kota saja, bukan berarti liburan anda tidak asyik, sambil berkumpul bersama keluarga  tentu anda bisa menyusun kegiatan  bersama yang menyenangkan, seperti makan-makan , jalan-jalan ke mall, menikmati hobby bersama pun juga asyik, salah satunya adalah nonton film.

Nah, untuk nonton film ini bisa saja dilakukan sambil bersantai bersama keluarga di rumah, namun untuk beberapa film terutama yang memiliki sound dan effect yang memakau, tentu lebih terasa seru kalau ditonton di layar bioskop yang besar dan audio yang mendukung. Selain itu nonton boskop juga menghadirkan sensasi dan suasana yang berbeda daripada hanya sekedar nonton dirumah. 

Nah, tidak heran, musim liburan seperti ini bioskop banyak dipadati penonton dari segala usia.  Didukung juga dengan banyaknya film bagus yang ditayangkan di bioskop saat liburan seperti sekarang ini.

Bahkan anak-anak kecil juga banyak yang suka diajak nonton bioskop oleh orang tua mereka. baik itu yang memang nonton film yang sesuai dengan usia mereka, ataupun diajak oleh orang tuanyanya dikarenakan terkadang ketidaktahuan informasi tentang isi film, yang melihat dari judulnya tampak biasa saja, ternyata isi film juga menampilkan adegan yang kurang sesuai. Hal itu juga terdapat pada film kartun, tokoh hero, dan film tema lain yang banyak ditonton remaja dan anak-anak. 

Memang beberapa poster film tertulis batasan usia menonton, namun tidak semua, dan seringkali tinggalah sekedar tulisan, karena kenyataannya, khusunya film produksi luar negeri yang berbeda budaya dengan kita, dan film lokal,seringkali menampilkan adegan sarat kekerasan, perkelahian dengan senjata, gaya hidup, gaya berpacaran yang lebih bebas, dan sebagainya juga ditonton oleh remaja bahkan anak-anak yang tidak sesuai mendapat tayangan demikian.Film, memiliki pengaruh besar bagi anak  dan remaja, terlebih bila artis idolanya yang tampil, seringkali menjadi panutan untuk ditiru perilakunya. 

Realita saat ini, sangat banyak isi tanyangan film yang demikian, dan mirisnya, banyak sekali perilaku menyimpang yang dilakukan siswa sekolah karena pengaruh tanyangan film, seperti yang banyak diberitakan media,sperti perilaku seks bebas,lah, tawuran, termasuk siswa seusia sekolah dasar yang sampai viral di sebuah sosial media, merekam adegan "Berpacaran" di kamar dengan pacarnya, merupakan fakta yang miris, anak juga mudah meniru kata makian, yang juga banyak diucapkan dalam film. Meski telah ada lembaga sensor film, kenyataannya, adegan tersebut masih banyak kita jumpai pada film yang ditonton anak. 

Untuk itu, memang sebaiknya orang tua ikut mendampingi ketika menonton film. Namun, bila anak remaja biasanya lebih senang nonton bersama temannya.

Dan sebaiknya gedung bioskop di Indonesia sepakat membuat peraturan baru yaitu untuk film yang sarat konten adegan yang disebutkan diatas, selain ditulis batas usia, agar  betul-betul menyaring target penonton, perlu menyertakan ktp atau identitas resmi lain untuk ditunjukkan, atau dibuat sistem pembelian tiket seperti tiket kereta api, dimana tiket yang dibeli sesuai dengan nama dan nomor KTP  yang benar-benar menunjukkan usia si calon penonton, sehingga setidaknya efek  buruk  adegan film yang ditayangkan dapat diminimalisir karena yang usianya tidak sesuai tidak dapat menonton film tersebut. 

Kenyataannya untuk boarding Kereta Api saja tidak ribet dengan sistem ini, nah, tentunya gedung bioskop juga bisa melakukan peraturan ini. Memang ada beberapa bioskop yang masih sempat melakukan hal seperti ini, tetapi tidak selalu, terutama bila jumlah penonton banyak. Nah , perlu dipertimbangkan atau mewajibkan aturan ini dengan ketat bila perlu, demi untuk melindungi moral anak . Memang ini bukan cara satu-satunya untuk melindungi moral, namun cara apapun yang memberi celah penurunan moral, sebaiknya ditutup, sepanjang itu memungkinkan dan membawa dampak positif ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun