Mohon tunggu...
NOVITA
NOVITA Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Ketapang-sampang

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

13 Februari 2023   19:43 Diperbarui: 13 Februari 2023   19:47 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo perkenalkan nama saya Tri Novita Hendriyani,S.Pd. Saya adalah calon guru penggerak angkatan 6 kabupaten Sampang. Saya adalah guru IPA dari UPTD SMPN 1 Ketapang kabupaten Sampang Jawa Timur. Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan hasil rangkuman dari materi yang sudah saya pelajari dalam kegiatan pelatihan CGP. Tulisan kali ini merupakan tugas koneksi antar materi modul 3.1 yang dihubungkan dengan materi-materi pada modul sebelumnya. Berikut akan saya uraikan hasil rangkuman saya.

Pratap Triloka merupakan semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar dewantara yang berbunyi "Ing ngarso sung tulodo ing madya               mangun karso tut wuri handayani yang berarti di depan memberi teladan di tengah membangun motivasi dan di belakang memberi   dukungan. Dengan berdasarkan hal tersebut maka seorang guru harus mampu mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan memberi teladan, motivasi. Keputusan yang diambil oleh seorang guru yang memiliki nilai kebajikan dalam dirinya akan mampu untuk melestarikan nilai-nilai kebajikan di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat melalui murid-murid mereka. Seorang pemimpin yang benar-benar memahami akan semboyan Pratap Triloka akan selalu mengedepankan nilai-nilai kebajikan dalam pengambilan keputusan karena dia menyadari bahwa sebagai seorang pemimpin selayaknya mampu memberikan teladan, motivasi dan dukungan terhadap orang yang sedang dipimpinnya.

Nilai-nilai yang tertanam pada diri kita akan sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Sebab jika di dalam diri kita sudah tertanam nilai-nilai kebajikan maka kita akan segera menyadari apabila keputusan yang kita ambil tidak mengandung nilai kebajikan dan nilai kebajikan tersebut akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Jika nilai kebajikan sudah tertanam dalam diri maka hati nurani kita akan menolak ketikan keputusan yang kita ambil tidak mengandung nilai kebajikan. Nilai kebajikan itu dapat berupa nilai kejujuran, gotong royong, keteladanan, keadilan,kasih sayang, kebenaran dll.

Tehnik coaching akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan. sebab terkadang kita masih merasa ragu saat dihadapkan pada suatu dilema etika yang sedang kita hadapi. maka kita sebagai seorang pemimpin perlu menggali lagi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk meyakinkan diri apakah keputusan yang diambil sudah merupakan keputusan yang terbaik dan dapat dipertanggung jawabkan. Dengan pertanyaan-pertanyaan pada tehnik coaching kita akan diarahkan pada pengambilan keputusan yang benar-benar sudah berpihak pada murid, mengandung nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kemampuan seorang  guru dalam mengelola sosial emosionalnya juga memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan. sebab kesadaran penuh (mindfullness) dalam mengambil keputusan akan menjadikan keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini ketrampilan sosial emosional yang meliputi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial dan ketrampilan berelasi dapat menjadi suatu dasar dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar standar etis, rasa aman serta mengevalusi atas keputusan yang diambil apakah sudah mengedepankan kesejahteraan psikologis diri sendiri, masyarakat dan kelompok.

seorang guru sebagai pemimpin juga membuthkan suatu ketrampilan dan kemampuan utnuk menganalisis apakah masalah atau kasus yang sedang dihadapi termasuk dalam bujukan moral atau dilema etika, sebab terkadang kita terjebak dalam suatu kasus yang sebenarnya bujukan moral tetapi kita anggap sebagai suatu dilema etika. Maka 9 panduan sebagai bentuk analisis dalam pengambilan sangat kita butuhkan untuk diterapkan agar kita tidak terjebak dalam suatu kasus bujukan moral. yang merupakan keputusan benar lawan salah.

Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hal ini dikarenakan keputusan yang tepat tidak akan merugikan banyak pihak dan tidak terjadi suatu pelanggaran hukum sehingga lingkungan komunitas sekolah dapat menerima keputusan tersebut dan tidak menimbulkan suatu konflik sehingga tercipta rasa aman dan nyaman. sehinggadalam setiap pengambilan keputusan harus benar-benar dianalisis dengan baik berdasarkan 4 paradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil sudah benar-benar tepat dan mengandung nilai kebajikan.

Pada setiap keputusan yang diambil tentu saja akan melalui tantangan-tantangan karena terkadang ada pihak yang tidak dapat menerima keputusan yang kita ambil dan memiliki pendapat yang berbeda dengan kita. Hal ini sangat wajar terjadi sebab kita tidak dapat memuaskan semua pihak dengan baik. Namun untuk mengatasi tantangan tersebut maka kita perlu mengkomunikasikan dengan baik setiap keputusan yang kita ambil dengan pihak=pihak yang bersangkutan. Perbedaan pendapat juga menjadi tantangan dalam pengambilan keputusan sebab dengan perbedaan pendapat maka terjadi suatu perubahan paradigma di lingkungan kita. Nilai-nilai kebajikan yang kita sampaikan belum tentu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang lain.

Kita sebagai guru terkadang harus mengambil suatu keputusan-keputusan pada saat pembelajaran di dalam kelas, hal ini berkaitan dengan keputusan bagaimana kita mengelola kelas agar terjadi suatu pembelajaran yang tepat sesuai dengan potensi murid yang berbeda-beda. keputusan yang salah akan berakibat tidak baik dalam proses pembelajaran di kelas dan tentu saja hal ini sangat tidak berpihak pada kepentingan murid. Yang paling kita utamakan dalam keputusan kita adalah benar-benar merupakan kepentingan murid. 

Ibarat seorang seorang petani yang sedang menanam padi maka kita harus pandai dalam memutuskan jenis pupuk apa yang akan kita gunakan dan berapa kali kita harus menyiram serta kapan kita akan mulai membasmi hama pada tanaman padi kita. kesalahan dalam penentuan pupuk yang digunakan tentu saja akan berakibat padi tidak akan berkembang dengan maksimal dan bisa menyebabkan gagal panen. Begitu juga kita sebagai seorang guru yang menuntun tumbuh kembang murid maka dibutuhkan suatu keputusan yang tepat dalam menentukan hal apa saja yang dutuhkan oleh murid yang dapat mengembangkan potensinya dengan baik. tentu saja keputusan yang kita ambil sebagai seorang guru akan mempengaruhi kehitupan masa depan mereka. Tidak berkembangnya potensi mereka dengan baik hal ini berkaitan dengan keputusan yang kita ambil ketika proses pembelajaran dan proses pemberian keteladanan.

Kesimpulan akhir yang dapat saya sampaikan berkaitan dengan keterkaitan materi antar modul adalah bahwa ketrampilan dalam menganalisis pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan pada 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah dan dijiwai oleh prtap triloka sangat dibutuhkan. Sebab kita sebagai seorang guru harus mampu mengambil sutau keputusan yang tepat karena keputusan yang kita ambil akan berpengaruh bagi masa depan murid-murid kita. Keptusan yang tepat tentu saja harus mengandung nilai-nilai kebajikan dan diambil dalam keadaan mindfullness.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun