Mohon tunggu...
Novita Renawati
Novita Renawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN TIM II UNDIP TAHUN 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tim II Undip Lakukan Sosialisasi Pengenalan Gejala dan Dampak Stunting sejak Dini

15 Agustus 2022   20:37 Diperbarui: 15 Agustus 2022   20:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Patukangan (15/8/2022) Sadar stunting sudah menjadi tema yang selalu di usung pada era saat ini. Stunting menjadi hal yang harus kita hindari bersama demi mewujudkan generasi muda yang memiliki potensi maksimal di masa yang akan datang. 

Terlebih lagi dengan adanya bonus demografi yang akan dihadapi bangsa Indonesia, tolak ukur usia produktif yang memiliki keterampilan akan sangat membantu memajukan bangsa dan menjadi pemimpin di masa depan. Banyak faktor dari diri sendiri maupun faktor eksternal untuk mencegah adanya stunting seperti memperhatikan pola tumbuh kembang anak dan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. 

Selaras dengan tema tersebut, Bupati Kendal juga mengangkat tema pencegahan stunting dengan cukup serius yaitu memberikan sosialisasi pencegahan stunting di desa-desa melalui puskesmas dan lebih memperhatikan kembali adanya kegiatan posyandu balita di setiap desa. 

Sebenarnya apa sih Stunting itu? Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama, umumnya hal ini karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. 

Selain mengalami pertumbuhan terhambat, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. 

Selain itu, efek jangka panjang yang disebabkan oleh stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, acap kali dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi. Tentunya ini sangat menjadi hal yang mengkhawatirkan.

Dalam rangka pencegahan dan penurunan kasus Stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak. Mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Diponegoro bersama dengan ibu-ibu posyandu balita yang didampingi oleh Bidan Puskesmas Kelurahan Patukangan melakukan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya dan cara mencegah terjadinya stunting pada anak. 

Pada pelaksanaan program KKN Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro di Kelurahan Patukangan, Kabupaten Kendal melakukan Sosialisasi dan Demo Masak dalam Rangka Pencegahan Stunting yang diikuti oleh 25 peserta Kelas Balita di Aula Kelurahan Patukangan. Materi sosialisasi yang diberikan kepada peserta adalah mengenai bahayanya stunting dan bagaimana cara mencegah stunting.    

Dokpri
Dokpri

Sosialisasi ini juga diikuti dengan dilakukannya demo memasak sup jagung sebagai contoh dari makanan yang bergizi untuk balita oleh mahasiswa, dan kemudian sup jagung dibagikan kepada para orang tua dan anak. Masyarakat dalam pelaksanaan program ini sangat antusias dan terlibat dengan baik dengan mahasiswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun