Mohon tunggu...
Novitarusadimanalu
Novitarusadimanalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - 💫

Semangat mengerjakan segala sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih Berlanjut

17 Maret 2024   20:47 Diperbarui: 17 Maret 2024   20:50 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih Berlanjut

Malam ini adalah malam yang diimpikan oleh kalangan muda biasalah mungkin karena bisa bertemu dengan pujaan mungkin yah kan. Beda dengan dua perempuan yang berambut panjang menelusuri dinginnya malam menuju gereja berharap sekumpulan pemuda/i berkumpul mengikuti persekutuan. Realita tidak semanis ekspektasi, begitulah yang terasa saat itu. Keputusan terkahir adalah menelusuri kembali dinginnya malam. Dua perempuan ini tidak mau menghabiskan malam minggunya terbuang begitu saja. Ambil Buku Ende, lihat acara minggu langsung latihan. "Memanfaatkan waktu yang ada nggak sihh"

"semangat... semangat... semangat... pasti bisa"

Gimana nggak optimis karena besok dua perempuan ini jadi leader lagu sebut aja song leader. Malam yang dingin ini mampu membuat tidur begitu nyenyak dan tanpa sadar waktu menunjukkan pukul 06.00 Wib waktunya bangun mengukir cerita baru hari ini. Siapa sangka benar-benar cerita yang tidak terduga. Untuk pertama kalinya Elena bertemu dengan dia yang dibawa dalam lantunan doanya dengan tulus. Elena berusaha seolah tidak ada yang berlaku. Tapi wajah lugunya tidak bisa berbohong. Seorang perempuan yang membatasi diri bergaul dengan lawan jenis, tiba-tiba bertemu dengan manis di gereja. Dalam hati "kurang manis apa ini" Mungkin kisah mereka lebih manis dari lagu "kita bikin romantis"

Ibadah berjalan dengan baik dan bisa aja tidak terpengaruh dengan kehadirannya. Kembali lagi tangan mereka berjabat dengan wajah berseri. Zaman sekarang setiap  moment harus diabadikan. Lagi dan lagi dengan rasa malu mereka melangkahkan kaki ke Altar gereja, berpose dan cekrek. Merasa cukup mengabadikan moment, mereka melangkah ke rumah yang masuk melalui gang bersih.

Ini adalah pertemuan yang begitu menggemaskan. Tidak ada yang tau apa isi hati mereka. Mereka hanya terdiam dan tersipu malu. Wajarlah yahhh,,,,Sungguh tidak ada yang bisa mendefinisikan keadaan saat itu, mungkin hanya tatap menatap tanpa ada sepatah kata. Begitulah sampai jam menunjukkan pukul 16.30 Wib. Tanpa ada sepatah kata, mereka pulang;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun