Berbagai keluh kesah dialami masyarakat sejak datangnya Covid-19 dan menjadi pandemi di seluruh penjuru dunia. Bermacam profesi terkena dampaknya dan tidak mengecualikan para wirausaha UMKM dari berbagai jenis mulai dari elektonik, kuliner, fashion, kesehatan, dan lainnya. Saya yang menjadi bagian dari mahasiswa KKN Back to Village 3 Universitas Jember ingin menelisik lebih lanjut permasalahan yang dihadapi oleh mitra UMKM khususnya di bidang kuliner.
Wilayah Probolinggo tidak luput dari dampak adanya pandemi ini dan tidak menutup kemungkinan beberapa UMKM mengaku harus memutar otak untuk bertahan hidup dengan keterbatasan biaya dan tidak sedikit dari mereka gulung tikar dan berganti profesi. Mitra UMKM yang menjadi target sasaran pemberdayaan wirausaha saya jatuh kepada usaha kuliner di lokasi Mutiara Ageng Residence, Blok E4.Â
Beliau bernama Ibu Sri Yuta Kurniawati atau baisa dipanggil Oma/Mama yang mengelola usaha olahan Nasi dan kudapan seperti Nasi Kuning, Nasi Rames, Lontong Sayur dengan kudapan Pizza, Catepilar, Putu Bandung dan beberapa lainnya. Sebelum kebijakan PPKM diberlakukan, pemesanan Nasi Kuning dan kudapan Pizza, Catepilar cukup meningkat. Setiap hari beliau selalu mendapatkan pesanan dari beberapa pelanggan setianya terkait olahan andalannya.Â
Beliau mengaku, omset dari olahan Nasi sangat sedikit dibandingkan dengan kudapan yang sangat jauh berbeda serta tenaga kerja yang terforsir cukup melelahkan saat membuat olahan Nasi karena terdapat banyak kondimen yang tersaji. Namun, dengan sabar beliau tetap bertahan untuk mengolah olahan Nasi dibarengi dengan kudapan.
Kedatangan saya sebagai mahasiswa yang melaksanakan KKN di tempat beliau memberikan sedikit harapan untuk membantu perekonomiannya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setelah saya mengetahui tentang omset yang didapatkan lebih banyak saat menjual kudapan dibandingkan dengan olahan Nasi dengan rata-rata 70% (kudapan) dari modal , 30% (olahan Nasi) dari modal, saya lebih memfokuskan produk yang saya pasarkan kepada publik adalah olahan kudapan dari Ibu Sri yaitu Pizza dan Catepilar. Saya memanfaatkan teknologi saat ini yaitu media sosial Instagram dan Facebook serta WhatsApp untuk melakukan pemasaran. Perubahan pengemasan yang semula hanya kantong plastik merah saya inisiatifkan untuk diganti dengan model yang lebih modern dan terkesan premium.
- Pemanfaatan Media Sosial
Media sosial yang kian berkembang setiap tahunnya memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki peminat dari berbagai kalangan. Pasti dari kalian sudah tak asing dengan Instagram, Facebook, WhatsApp, Line, Telegram, Twitter, dan sejenisnya yang digandrungi oleh warga di penjuru dunia dan tak luput dari jangkauan masyarakat Indonesia. Peminat masyarakat Indonesia kepada platform media sosial cenderung pada Instagram, Facebook, WhatsApp.Â
Tak sedikit dari mereka memanfaatkan fitur yang ada di dalam aplikasi untuk berbagai kebutuhan sebagai media promosi, mengirim pesan, foto, video, atau hanya sekedar bersenang-senang. Saya sebagai mahasiswa tentu tidak ingin menyayangkan kesempatan ini dengan memanfaatkan jangkauan luas yang dapat dicapai oleh media sosial sebagai media promosi atau pemasaran produk olahan mitra UMKM.
Membuat akun media sosial Instagram dengan desain bingkai foto yang menarik untuk dilihat akun lain merupakan salah satu tujuan pembuatan akun media sosial untuk produk olahan mitra. Sedangkan, pada platform digital Facebook dan WhatsApp saya memanfaatkan akun milik pribadi untuk pemasaran di grup kuliner Facebook dan unggahan cerita pada platform digital WhatsApp.Â
Respon dari mereka cukup antusias, tidak sedikit membalas postingan yang sudah saya unggah dengan rasa ketertarikan terhadap produk olahan Ibu Sri yaitu Pizza dan Catepilar. Umumnya konsumen yang berasal dari grup kuliner Facebook lebih mendominasi dibandingkan pada platform Instagram dan WhatsApp. Mereka merasa juga tertarik karena adanya tarif gratis ongkir yang diberikan tanpa minimum pemesanan sehingga mereka merasa tidak terbebani saat ingin mencoba produk olahan Pizza dan Catepilar dari Ibu Sri.
- Pemilihan Packaging Produk Olahan MitraÂ
Pengemasan suatu produk makanan, atau minuman yang lain pada suatu usaha seperti UMKM tentu memiliki dampak yang juga sangat berpengaruh selain rasa. Tak bisa mengelak karena pertama kali saat kita melihat suatu produk adalah dari segi pengemasan (packaging). Para wirausahawan saat ini berlomba-lomba menciptkan suatu makanan dengan cita rasa yang unik dan baru serta didukung dengan pengemasan yang indah dilihat atau bahkan mengusung tema ramah lingkungan.Â