Mohon tunggu...
Novis Fouriandi
Novis Fouriandi Mohon Tunggu... Lainnya - Wiraswasta

Olahraga, Seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Terakhir Sang Rupiah

8 Maret 2024   10:51 Diperbarui: 8 Maret 2024   10:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

untuk menunjukkan bahwa aku masih punya martabat.

Negaraku masih punya nilai norma-norma dan budaya ramah-tamah yang dijunjung tinggi,

meskipun diriku telah menanggung malu.

Sapaku,"Hello my dear friend. How are you?"

Lanjutku,"By the way, what are you doing here in my country? I think, we aren't celebrating anything till invite you to come here?" 

Dengan angkuhnya dia menjawab, "many people of yours want me here. So,.should I reject it? As you know, I am so valueable. Everybody loves me!"

Dan sambil memalingkan muka dan melambaikan tangan dia berkata, "And look you are,...you are such a rubbish money in this world".

Mukaku memerah mendengar sindirannya, "Listen,...!!! All you have to do is leaving my beloved country! And don't you even dare to disturb my country economic stability".

Ingin rasanya mengoyak mulutnya yang sombong,

dan merobek-robek tubuhnya hingga menjadi serpihan tiada bentuk.

Tapi,...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun