Mohon tunggu...
Novis Fouriandi
Novis Fouriandi Mohon Tunggu... Lainnya - Wiraswasta

Olahraga, Seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Terakhir Sang Rupiah

8 Maret 2024   10:51 Diperbarui: 8 Maret 2024   10:54 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Posisiku ada diantara salah satu kategori. Kategori "The Rubbish Currency".

Ternyata Aku dinilai sebagai salah satu mata uang,

dengan nilai tukar yang paling rendah terhadap nilai Dollar dari Negara Amerika Serikat.

Tidaakkk!!!

Ini pasti ada kesalahan dalam penilaian...

Aku berteriak histeris,  sehingga semua peserta menoleh kepadaku.

"It can't be me!", kataku dengar gusar.

Riel peserta dari Negara Kamboja dan Dong dari Vietnam berusaha menenangkanku, "Just calm down, Ms.Rupiah! Nothing can be worry about. Everything will be ok.  You see,..we also be there in that category. This is such of one value from many assessment. And we can get high value in another assessment for sure!". 

"Nooo,..I can't! This is about my sovereignty in world's eyes!", teriakku.

Aku jadi merasa tidak percaya diri untuk berdiri tegap diantara para peserta.

Berjajaran diantara primadona mata uang lain di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun