Mohon tunggu...
Novis Fouriandi
Novis Fouriandi Mohon Tunggu... Lainnya - Wiraswasta

Olahraga, Seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melodi Kehidupan Digital Kota Pematang Siantar

12 Januari 2024   15:04 Diperbarui: 12 Januari 2024   15:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam cahaya gemerlap Kota Pematang Siantar, terdengar nyaring cerita transformasi menakjubkan dalam dunia transaksi harian. Kini, setiap sudut jalan, tempat usaha, dan pasar tradisional menjadi saksi bahwa QRIS (Quick Response Code for Indonesian Standard) telah menjadi jantung dari kehidupan sehari-hari, memainkan peran krusial dalam mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan dunia pembayaran.

Kalo diliat dari berbagai sumber yang saya baca QRIS itu merupakan suatu sistem yang menyatukan berbagai jenis QR Code dari berbagai penyelenggara dalam industri sistem pembayaran (PJSP). QRIS ini merupakan inisiatif bersama antara Bank Indonesia dan industri sistem pembayaran yang bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan keamanan proses transaksi menggunakan QR.

Manfaat inilah yang menjadi sebuah kebahagiaan yang merayap di antara berbagai lapisan masyarakat seiring dengan penggunaan QRIS. Seperti sinar matahari yang menyinari setiap sudut, QRIS telah menjadi sumber keceriaan dalam setiap transaksi.

Oka, seorang Pelajar SMA bersemangat di Pematang Siantar, memulai hari dengan kegembiraan. Saat ia berjalan-jalan di sepanjang jalan kota, setiap sudutnya penuh dengan penawaran dan aktivitas. Pergantian wajah kota menjadi lebih cemerlang dan dinamis ketika Oka mengetahui bahwa QRIS telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari.

Di Sekolah, Oka juga sering melibatkan diri dalam kegiatan dan acara. Saat pembayaran di kantin sekolah, ia dengan bangga memindai QRIS di ponsel pintarnya. Seiring waktu, ia menyadari betapa QRIS bukan hanya sebuah tren, tetapi juga keharusan dalam mempermudah transaksi sehari-hari.

Oic dan Adis teman Oka, juga ikut merasakan perubahan ini. Bersama-sama, mereka menjelajahi pusat perbelanjaan yang semakin bersinar dengan kemudahan QRIS. Diskon dan promo yang ditawarkan membuat setiap transaksi menjadi lebih mengasyikkan, dan Oic, Adis dengan senang hati membagikan cerita pengalamannya kepada teman-teman lainnya.

Suatu malam, Oka, Oic dan Adis berkumpul di warung kopi Sutomo favorit mereka. Sambil menikmati minuman, mereka dengan antusias membuka aplikasi QRIS masing-masing. Saat tagihan datang, mereka dengan senang hati memindai kode QR, merasakan keleluasaan dan kenyamanan dalam pembayaran kolektif.

Bazaar lokal di taman kota menjadi sorotan lainnya. Oka, Oic dan Adis menikmati acara ini sambil berbelanja tanpa harus membawa uang tunai. QRIS, dengan segala keunikan dan kenyamanannya, semakin menciptakan keseimbangan antara tradisi dan kemajuan di kota mereka.

Dengan langkah pasti, Oka, Oic dan Adis merasakan bahwa Pematang Siantar bukan hanya sekadar kota kecil, tetapi telah menjadi pusat kegiatan ekonomi yang modern dan efisien. QRIS menjadi penghubung yang membawa kota ini ke dalam era pembayaran digital yang mengagumkan dan penuh keajaiban. Setiap scan QR membuka babak baru dalam kisah perjalanan Oka, Adis dan Oic, memperkaya cerita hidup mereka dengan kemudahan dan keindahan QRIS yang terus berkembang.

Oka, Oic dan Adis adalah gambaran hidup bahagia yang dirasakan oleh masyarakat Pematang Siantar melalui penggunaan QRIS. Kehadirannya bukan hanya sebagai alat pembayaran, melainkan juga sebagai sumber kegembiraan dan kemudahan dalam setiap perjalanan transaksi harian mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun