Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Pergilah Ujian Nak, Kami Menyertaimu"

15 Mei 2016   21:40 Diperbarui: 15 Mei 2016   21:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Peragaan Lembar Jawab Komputer (LJK) oleh kakak-kakak mahasiswa (www.kompasiana.com)

Terhenyak hati, waktu telah membawa kepastian bahwa buah hati kecil menempuh Ujian Sekolah Dasar. Namun itu pula kenyataan waktu yang sangat cepat menghantarkannya pada masa kedewasaan,

Tidak disangka ternyata merekalah nanti yang akan mengelola negeri ini. 30 tahun lagi adalah usia kepemimpinan mereka. Dan kini mereka sedang menempuh Ujian Sekolah Dasar. Ah terharunya nak, guru dan orang tuamu.....

Guru dan orang tua sama-sama membekali untuk hari bersejarah ini. Kali pertamanya buah hati dalam kedewasaanya menjalani nya.

Tulada, Teges, Temen dan Tegel adalah bekal yang diberikan guru dan orang tua pada remaja kecil buah hati yang akan menerima tongkat estafet Indonesia Emas mendatang. Ya generasi inilah nanti yang menduduki pengelola bangsa.

Tulada adalah konsep budaya yang berasal dari Jawa yang berarti dalam keseharian memberikan teladan dan segala hal padanya.Teges adalah sikap yang terpilih terbaik yang diberikan secara komitmen jelas pada buah hati untuk tujuan pembangunan diri yang kuat. Temen yaitu kesungguhan hati guru dan orang tua mendampingi buah hati untuk memberi kekuatan demi cita-cita generasi yang kuat. Yang terakhir adalah Tegel, yaitu sikap tidak mendua dalam pengambilan keputusan yang ditransformasikan pada anak agar menjadi pribadi tangguh tak tergoyahkan.

Selamat menempuh ujian, pemimpinku mendatang... Kami semua di belakangmu jika kau tangguh...

(Dra. Novi Saptina)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun