Hari pertama sekolah, menjadi masa yang tidak dapat dilupakan, baik oleh anak ataupun orang tua nya. Banyak cerita orang tua mengenai kesuksesan anak dengan kata "Ah anakku melihat kau sekarang menjadi orang seperti ini, ibu ingat ketika mengantarmu ke sekolah pertama kali.... Alhamdulillah kau sekarang sudah sukses nak...", begitulah yang sering diucapkan para orang tua yang mengomentari sukses anaknya.
Rupanya memang kuat sekali kenangan orang tua yang  mengantar anaknya di hari pertama sekolah. Begitu juga ketika anak sudah sukses dan biasanya makin tinggi suksesnya yang teringat adalah sekolah dasarnya. Biasanya mereka mengadakan reuni SD (Sekolah Dasar) tempat sejuta kenangan masa kecilnya. Biasanya pula mereka saling berbagi cerita "aku ingat dulu ketika pertama kali masuk sekolah ini diantar ayah dan ibuku."
Maka, Gerakan Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah sangat perlu untuk disambut baik karena, menurut saya, gerakan ini adalah awal dari kehidupan sebuah keluarga.
Awal Yang Baik
Tidak dapat dipungkiri awal yang baik itu tidak serta-merta tercipta instan begitu saja. Sepasang insan yang menikah memulai hidup baru lalu meneruskan keturunan dengan mempunyai anak, kemudian membesarkannya dan kini memulainya dengan anaknya yang akan bersekolah dan kini pula akan diantarkannya pada hari pertama sekolah, adalah benar sebuah perjalanan baru yang nantinya anak akan menjadi siswa pandai, berbakat, dan penuh talenta; namun juga menikmati masa anak-anaknya dengan baik. Dan kelak pula mempunyai masa depan yang baik, bertakwa dan tangguh.
Tentulah semua itu tidak semudah membalikkan tangan. Perlu proses dan pengorbanan panjang untuk meraihnya dan dalam meraih sukses dunia akhirat itu apakah bisa dicapai dengan santai? Tentulah jawabannya tidak. Gerakan Mengantar Anak Di Hari Pertama Sekolah , adalah gebrakan penuh makna dari pemerintah di bidang pendidikan untuk menciptakan generasi paling diidamkan secara serentak.
Dari sinilah orang tua sudah mulai melepas semua egonya untuk rela melebur diri merajut dan menenun benang untuk anaknya.Yang terutama adalah Siswa yang masuk dan memulai di Sekolah Dasar.
Tempat Nyaman
Apakah di sekolah akan sama nyamannya dengan dirumah? Pernah pernyataan itu keluar dari seorang siswa kecil yang menyatakan bahwa di rumah lebih enak daripada di sekolah. Ketika ditanya kenapa, dia tidak bisa menjawab. Namun setelah dengan segala bentuk komunikasi dikerahkan akhirnya dia bisa menyatakan bahwa siswa kecil ini khawatir dengan segala sesuatu yang ditinggalkan di rumah, bagaimana dia harus ke kamar kecil yang bukan kamar mandi di rumah, bagaimana dia harus berada di sekolah dalam waktu yang lama, dan lain-lain, yang semua itu memang sebuah kewajaran bahwa seorang siswa kecil mempertahankan diri. Maka, perlulah memang calon siswa kecil ini diberi bekal bagaimana membawa diri dalam usia dan masa sekolah itu. Tentu saja dengan bahasa yang indah dan optimis serta membahagiakan.
Proses
Ketika buah hati sudah mulai bersekolah di TK (Taman Kanak-kanak), entah Ayah atau Ibu, mulai mulai mengenalkan kelak nanti dia akan seperti kakak sepupunya yaitu atau saudaranya yang lain yang bisa dicontohkan yaitu Sekolah SD.