Keluarga adalah awal dari masyarakat. Apabila mayarakat terdiri dari keluarga-keluarga yang baik. Maka akan baiklah masyarakat tersebut. Untuk itu, perencanaan dalam keluarga sangat penting, agar tercipta keluarga yang kuat lahir maupun batin.
Perencanaan itu meliputi pendidikan ataupun dana agar anak-anak dalam keluarga bisa mendapatkan pendidikan yang cukup sehingga tidak menjadi generasi yang lemah.
Untuk itu  perlu dipersiapkan dengan baik. Terutama dana untuk mewujudkan hal tersebut.
Perencanaan keuangan
Seseorang dalam kehidupannya merencanakan keuangan sejak sebelum menikah, sesudah menikah, sebelum melahirkan, sesudah melahirkan, dan selama anak bersekolah. Dengan perencanaan yang dilakukan seperti ini maka pada waktu anak sudah mulai sekolah tentu sudah tidak terjadi gejolak yang mengagetkan dalam bidang keuangan. Dengan demikian, berarti masalah pendidikan anak yang merupakan penolong utama mengentaskan dari kelemahan generasi adalah masalah yang sudah terpecahkan dan tersiapkan.
Menurut data OJK, di Indnesia tingkat literasi keuangannya adalah 28 % ,sebuah angka yang sedikit. Namun, Â ada pengamat keuangan mengatakan bahwa di Indonesia memang orang senang menabung.
Hasil survei menunjukkan bahwa keuangan di Indonesia sukses dikelola olah isteri, ada survei yang menunjukkan hal itu prosentasenya 51 %. Namun ada yang survei mengemukakan prosentase kepengurusan keuangan oleh isteri ini adalah 75%. Hal ini dicermati oleh peneliti untuk memberdayakan perempuan pengelola keuangan keluarga benar-benar handal mengelola keuangan seperti harapan perencana keuangan yang sebenarnya.
Ada survei yang mengemukakan bahwa 26% perempuan Indonesia memiliki rencana keuangan pensiun yang matang. Temuan ini oleh para peneliti keuangan dirasa menghawatirkan  dan membuktikan bahwa perempuan Indonesia ke depannya harus cermat dalam mempersiapkan diri menjelang masa pensiun agar memiliki kemandirian finansial.
Untuk memulai kemandirian finansial, dibutuhkan informasi dan pengetahuan memadai yang dapat mendukung pencapaian tujuan tersebut. Kesadaran melek finansial di tengah kompleknya produk investasi saat ini sudah menjadi kebutuhan. Di samping itu, kemandirian finansial juga untuk melindungi dari kejahatan industri keuangan.
Sebelumnya motivasi seseorang dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi ada beberapa hal  yaitu untuk melipatgandakan uangnya, takut inflasi, dan ada yang takut semuanya itu memilih yang aman saja yaitu menabung saja. Entah itu, menabung sebagai, tabungan, atau investasi. Keputusan akan dihasilkan seseorang yang mampu menyeimbangkankan antara faktor keserakahan dalam berinvestasi atau takut untuk berinvestasi.