Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pro dan Kontra Salam Tempel pada Anak

11 Juni 2018   21:17 Diperbarui: 11 Juni 2018   21:27 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Souvenir yang membuat anak-anak senang

Anak-anak sering berkumpul dan membicarakan soal uang yang akan didapat pada saat Hari Raya Idul Fitri nanti. Ketika kecil dulu, teman-teman juga sering sering bersombong-sombong ria tentang uang tempel yang akan didapat. 

Ada yang menceritakan kakeknya yang sangat kaya, dia akan mendapat segepok uang. Waktu kecil itu, sepertinya cerita teman itu tidak mungkin. Mana ada kakek mendidik cucunya dengan segepok uang. Paling hanya seratus ribu. Karena bagaimanapun juga seorang kakek dalam memberi itu ada unsur mendidiknya. Segepok uang itu hanya karangan teman main saja.

                Meskipun dalam hati sudah tahu itu karangan teman main, sampai di rumah juga aku ceritakan pada  ayah ibu cerita teman tadi. Berharap nanti ayah ibu juga akan memberi uang banyak. Karena ayah dan ibu mendidik semua itu tidak ada. Biasanya kami semua diberi baju baru, yang dijahit oleh ibu atau kakakku, ketika pagi saat mau Salat Ied dan diberi uang baru sekadarnya. Boleh dibelikan balon, gulali, dan kue sempe di lapangan sesudah Salat Ied.

                Mengenai cerita teman, ayah ibu memberikan pengertian agar sayang kepada ayah ibunya. Ada atau tidak ada uang yang diberikan harus menyayangi orang tuanya. Kepada tamu harus menghormati sama seperti menghormati ayah dan ibu. Ada dan tidak ada uang yang diberikan, ayah dan ibu memberi pengertian, belum tentu semua tamu itu mempunyai uang. Jadi, harus tetap berkasih sayang, bukan malah merepotkan dengan meminta uang "fitrah" seperti anak-anak lain yang menyukai itu. 

Ayah dan ibu juga bercerita pernah mengalami hal yang serupa bahwa uang hanya terbatas untuk sekeluarga, tidak berlebih untuk dibagi-bagikan pada anak-anak. 

Keinginan memberikan pada anak-anak ada, tapi apalah daya keuangan tidak memungkinkan. Barangkali ada keluarga yang mengalami hal seperti itu. Bagi kami,  disarankan ayah dan ibu, bila diberi ya mengucapkan terima kasih. Kalau tidak diberi, tetap menghormati dan berkasih sayang. Akupun selalu mengingat pesan ini. Aku bisa membayangkan bagaimana kalau tamu itu tidak punya uang? Kan kasihan, begitu kata dalam hatiku. Cerita ayah ibu masuk dalam kalbu.

                Pengetahuan seperti ini aku turunkan juga kepada anakku dan ia pun cepat mengerti seperti ketika aku diberi pengertian oleh ayah ibu. Kini aku menjadi guru, masalah ini aku wawancarakan pada anak-anak, memang kebanyakan anak-anak senang dengan pemberian salam tempel itu. Namun sebagai pendidik aku teruskan nasehat ayah ibu ke anak-anak. Bahwa yang terpenting yaitu menghormati orang tua, saudara-saudara dan berkasih sayang, ada atau tidak uang yang diberikan. 

Karena tidak semua orang mempunyai uang yang cukup untuk itu semua, hal itu tidak boleh mengurangi hormat dan kasih sayang kita. Yang paling penting adalah menilik puasa kita, apakah puasa kita sudah maksimal, dan bagus ibadahnya, mengaji , ke masjid, dan lain-lain. 

Anak-anak juga mengerti pesan yang aku katakan. Ada yang bisa merasakan kalau seseorang uangnya hanya pas untuk keluarganya, maka orang ini tetap berhak dihormati dan diberi kasih sayang di hari kemenangan. Anak ini cerdas juga, batinku. Memang di antara muri-murid sekelas, pasti ada yang pemikirannya mendalam seperti itu.

Silaturahmi dan Kasih Sayang

                Yang terpenting dalam Hari raya Idul Fitri adalah saling bersilaturahmi dan berkasih sayang dalam merayakan hari kemenangan. Kadang sebuah keluarga ada yang tidak bisa membagi-bagikan salam tempel pada anak-anak jika berkumpul dengan keluarga besar, tidak usah berkecil hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun